Sejarah Pempek Makanan Asli Palembang yang Sangat Digemari Masyarakat
sumber gambar : faktualnews.co
Pempek yang merupakan makanan khas Sumatera Selatan, khususnya Palembang dibuat dari olahan tepung dan ikan.
Camilan asal Palembang ini, sudah terkenal di Indonesia bahkan hingga mancanegara. Pempek merupakan kuliner khas Sumatera Selatan yang terbuat dari adonan berbahan dasar tepung tepung sagu dan ikan.
Makanan ini biasanya disajikan dengan kuah lezat berwarna coklat yang kental yang memadukan rasa pedas, manis, dan sedikit asam atau tidak terlalu menyengat di mulut dan lidah.
Biasanya daging ikan yang digunakan untuk pembuatan pempek asli Palembang adalah jenis ikan tenggiri yang dihaluskan. Ikan tenggiri memiliki cita rasa yang lezat dibandingkan dengan ikan lainnya. Tapi sekarang bahan bakunya makin beragam. Tak hanya ikan tenggiri, tapi juga ikan gabus untuk mengakomodir penggemar pempek yang alergi ikan laut.
Sementara untuk kuah pempek, terbuat dari gula merah yang ditambahkan larutan cuka atau cuko. Kemudian ditambahkan asam jawa, dengan takaran tertentu, agar kuahnya terasa lebih seimbang atau tidak ada yang terasa lebih dominan manis pedas dengan asam gula jawa-nya.
Baca Juga : 8 Rekomendasi Makanan untuk Diet yang Patut Dicoba
Sejarah pempek
Pempek Palembang memiliki asal-usul yang unik. Sejarah pempek bermula dari seorang pria keturunan Tionghoa yang biasa dipanggil Apek. Beliau hidup di masa pemeritahan Kesultanan Palembang Darussalam dipimpin oleh Sultan Mahmud Badaruddin II.
Apek yang tinggal di pinggiran Sungai Musi memiliki ide untuk memanfaatkan potensi ikan yang melimpah, dengan mengolahnya menjadi makanan selain digulai dan digoreng.Hingga akhirnya, Apek mengolah ikan hasil tangkapannya dan mencampurnya dengan tepung. Mirip dengan makanan bakso yang dibawa pedagang Tiongkok ke Palembang.
Pempek mulanya dibuat oleh orang asli Palembang. Tercatat pempek mulai dijajakan pada tahun 1916, oleh orang-orang keturunan China yang berjalan kaki menjual kelesan dari kampung ke kampung. Mereka banyak berjualan khususnya di kawasan keraton, sekarang di lokasi Masjid Agung dan Masjid Lama Palembang. Nama pempek berasal dari sebutan pembeli kepada penjual kelesan, mereka biasa disebut Empek. Dari panggilan, ‘Pek, empek….’, lama-kelamaan dipakai untuk menyebut makanan yang mereka jajakan.
Sementara cuko merupakan kuah resep asli Palembang yang dibuat dengan campuran:
- Air mendidih
- Gula merah
- Udang ebi
- Cabai rawit tumbuk
- Bawang putih
- Garam
Cuko khas Palembang dari dulu memiliki cita rasa yang pedas.
Namun, seiring masuknya pendatang dari luar Sumatera, saat ini banyak ditemukan cuko dengan rasa manis bagi yang tidak menyukai pedas.
Jenis pempek
Ada beberapa jenis pempek, tergantung cara penyajian dan komposisi bahan atau isinya. Pempek yang paling terkenal adalah pempek kapal selam, yaitu pempek yang diisi dengan telur ayam dan digoreng dalam minyak panas. Ada juga jenis lain seperti pempek lenjer, pempek adaan yaitu pempek yang berbentuk bulat. Ada juga pempek kulit ikan, pempek pistel yang berisi irisan pepaya muda rebus yang sudah ditumis dan dibumbui, pempek telur kecil dan pempek keriting.
Saat menggoreng pempek Palembang, di usahakan agar api jangan terlalu besar agar pempek matang sempurna dan tidak gosong. Bila warna pempeknya sudah terlihat agak menguning dan matang, maka pempek tersebut telah matang dan siap diangkat.
Baca Juga 5 Rekomendasi Bubur Ayam Chinese Legendaris di Jakarta
Ikuti