Remap ECU pada Mobil Memiliki Keunggulan dan Kekurangan
sumber gambar : otomotif.kompas.com
Remap ECU atau yang biasa disebut juga tuning ECU, merupakan proses melakukan kalibrasi ECU mobil atau proses setting ulang ECU menggunakan software tertentu pada komputer, demi menyesuaikan kebutuhan yang diinginkan.
Pada dasarnya, ECU mobil yang standar disetel oleh pabrikan dengan tingkatan batas tertentu. Dengan begitu, performa yang dihasilkan oleh mesin tidak semuanya keluar. Jika melihatnya, tenaga yang dikeluarkan hanya sebesar 70%-80% dari batasannya.
ECU juga bertugas memerintahkan komponen pelaksana guna menunjang kinerja mesin yang optimal. Seperti koil pengapian akan memberi arus listrik ke busi secara bergantian dan tepat, sesuai kebutuhan mesin. Dan masih banyak lagi komponen pelaksana di dalam mesin.
Pemilik Aha Motor Spesialis Nissan Datsun Hardi Wibowo, mengatakan remap ECU akan mengubah data yang sudah ditetapkan oleh pabrik menjadi sesuai dengan selera sendiri.
Dia mengatakan dengan melakukan remap ECU yang tepat, maka sensasi berkendara menjadi lebih menyenangkan dan aman. “Pasti terasa, tarikan mesin menjadi lebih rigan seakan tenaganya bertambah, mungkin rasanya seperti mengendarai mobil 1.500 cc tapi sebenarnya mobil yang digunakan hanya mobil 1.000 cc,” ucap Hardi.
Baca Juga : Kenali! 3 Jenis Polisi Tidur di Indonesia
Kelebihan Remap ECU
1. Meningkatkan Tenaga Mobil
Sebagaimana tujuannya, remap ECU dilakukan untuk mendapatkan tenaga yang lebih besar. Pasca melakuan tuning, biasanya bengkel tunner mengklaim mampu meningkatkan tenaga mobil hingga 10%.
Sebagai contoh, apabila Toyota Kijang Innova diesel bermesin 2GD dengan setelan pabrikan mempunyai tenaga 149 PS, maka setelah melakukan remap ECU mampu memperoleh tenaga 163.9 PS.
Namun begitu, terdapat beberapa bengkel tuning yang menyebutkan bahwa pasca melakukan remap, mobil dapat bertambah 50 tenaga kuda.
2. Tingkat Akselerasi Lebih Besar
Tidak hanya memperbesar tenaga, daya torsi yang diraih pasca remap ECU juga mengalami dampaknya. Torsi mobil kini mengalami peningkatan, yang mana ketika kalian menginjak pedal gas sedikit saja, mobil sudah bisa langsung berjalan.
3. Tarikan di RPM Tengah Hingga Atas Lebih Ngejambak
Bukan cuma memberikan tingkat akselerasi yang baik pada tarikan bawah, putaran rpm tengah hingga atas juga terasa lebih ngejambak. Hal seperti ini tentunya sangat disukai para pecinta kecepatan ketika berkendara ke luar kota.
Kalian juga tidak perlu mengeluh ketika melintasi medan yang berkontur dengan kondisi menanjak dan menurun. Pasalnya, dengan adanya torsi dan tenaga yang lebih besar, kalian akan merasa lebih mudah dalam menakhlukannya.
Baca Juga : Kendaraan Listrik Wajib Bersuara, Ada Regulasinya
4. Konsumsi BBM-nya Terasa Lebih Efisien
Selain mampu membuat mobil melaju lebih cepat, remap ECU nyatanya berdampak pada tingkat konsumsi bahan bakarnya yang lebih efisien. Tingkat keiritannya setelah melakukan tuning pada sistem komputer ini disinyalir mencapai 2-3 kilometer per liter dari setelan pabrikan.
Jika umunya Toyota Kijang Innova diesel memiliki angka konsumsi BBM jenis solar mencapai 13 km/liter penggunaan dalam kota serta 18 km/liter luar kota, maka setelah melakukan remap ECU konsumsi BBM-nya bisa mencapai 15 km/liter dalam kota dan 20 km/liter luar kota.
Kekurangan Remap ECU
1. Mobil Tidak Bisa Menyala
Sebelum melakukan remap ECU, sebaiknya kalian mencari bengkel spesialis yang biasa menangani tuning pada mesin. Untuk mendapatkan informasi tersebut, kalian bisa mencarinya via sosial media ataupun rekan terdekat.
Karena apabila kalian melakukan remap ECU di bengkel yang bukan dibidangnya, ECU mobil bukannya bisa terupgrade dengan baik, justru malah rusak. Jika sudah seperti itu, sampai kapan pun mesin mobil tidak bisa dihidupkan.
2. Mobil Akan Sering Bermasalah
Jika kalian salah remap ECU atau menyetelnya melampaui dari batasan, akan menimbulkan efek samping, yakni mobil akan sering bermasalah. Tentunya hal seperti ini harus dihindari agar berkendara selalu terasa aman dan nyaman.
3. Mesin Mobil Tidak Awet
Remap ECU mempunyai perumpamaan seperti melepas segel standar yang diberikan oleh pabrikan. Karena mampu menghasilkan tenaga yang lebih besar, tanpa disadari kalian akan secara terus menerus memacu mobil di kecepatan yang tinggi.
Dengan begitu, tingkat umur mesin kendaraan menjadi tidak lama. Untuk menghindari hal tersebut, kalian harus lebih rajin mengecek kondisi mesin serta melakukan penggantian oli mesin sesering mungkin.
4. Mesin Mobil Terdengar Lebih Kasar
Karena sering dipacu dalam kecepatan tinggi, kejadian yang paling sering ditimbulkan adalah suara mesin menjadi lebih kasar. Namun begitu tidak akan berdampak terhadap kerusakan mesin apabila kalian selalu mengecek kondisi mesin dan sering melakukan service.
Sedikit informasi, biaya remap ECU dari masing-masing tipe dan jenis kendaraan sangat beragam. Namun pada umumnya biaya yang ditawarkan tak lebih dari Rp4 juta. Untuk Toyota Kijang Innova diesel, biaya remap ECU-nya hanya Rp3-Rp4 juta.
Ikuti