Informasi Berita Terkini dan Terbaru Hari Ini

HEALTHTRENDING

Kasus Kesehatan Global Cacar Monyet, Apakah Bisa Menjadi Pandemi di Indonesia?

Apinapox atau Monkeypox masih menjadi sorotan. Selain itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan darurat kesehatan global.

WHO membuat keputusan ini setelah puluhan ribu kasus cacar monyet ditemukan di lebih dari 70 negara.

Berbeda dengan COVID-19 yang memang merupakan penyakit baru yang muncul pertama kali pada tahun 2019, cacar monyet sudah ada sejak lama. Pertama kali diidentifikasi pada monyet laboratorium pada tahun 1958, kasus cacar monyet pada manusia ditemukan di Republik Demokratik Kongo pada tahun 1970.

Baca Juga : Hepatitis Akut Misterius Sudah Memakan Korban di Indonesia, Berikut Penjelasannya

Menurut WHO, jumlah kasus cacar monyet meningkat sejak 1 Januari 2022, dan jumlah kasus terus meningkat hingga saat ini.

Menurut laporan dari US Centers for Disease Prevention and Control (CDC), penyakit cacar monyet ini sebenarnya tidak umum di banyak negara, termasuk Amerika Serikat.

Sejauh ini belum ada kasus cacar monyet yang ditemukan di Indonesia. Hal itu dibenarkan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu.

Penyakit ini disebabkan oleh cacar atau virus yang berhubungan dengan cacar. Vaksin cacar, yang diberikan pada tahun 1970-an untuk memberantas cacar, dianggap memberikan kekebalan kepada kelompok yang menerimanya. Dibandingkan dengan COVID-19 yang muncul saat belum ada vaksin sama sekali, risiko cacar monyet menjadi pandemi dinilai lebih rendah.

Baca Juga : Mandi Air Dingin Sebabkan Serangan Jantung? Simak Penjelasannya

Kasus pertama menimpa seorang warga Estonia yang tiba di Singapura dari London. Yang kedua terjadi pada seorang warga Singapura berusia 26 tahun. Keduanya dinyatakan positif cacar monyet pada Minggu (24/7).

Pasien mengalami ruam, demam, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Delapan kasus yang ditemukan di Singapura setidaknya memaksa Indonesia untuk lebih waspada. Seperti yang Anda tahu, Singapura adalah negara yang sangat dekat dengan Indonesia.

Foto : IST

Kementerian Kesehatan RI bersiap menghadapi cacar monyet. Pada Mei tahun lalu, Kementerian Kesehatan menerbitkan surat edaran tentang pengawasan cacar monyet di negara-negara non-endemik.

Cacar monyet sendiri merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi langka dari monkeypox. Penyakit ini menyebabkan gejala seperti demam, pembengkakan kelenjar getah bening dan ruam.

Gejala ruam biasanya muncul secara bertahap. Berawal dari area wajah, ruam menyebar ke area tubuh lainnya. Ruam juga berubah menjadi lesi yang kemudian pecah dan menyebabkan luka.

Gejala biasanya muncul tujuh hari setelah terpapar virus. Gejala biasanya berlangsung beberapa minggu.

Cacar monyet dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau antar manusia. Infeksi biasanya terjadi melalui kontak langsung dengan darah atau cairan hewan dan pasien yang terinfeksi.

Baca Juga : Viral, Apakah Mendeteksi Stroke bisa Dengan Menggerakkan Jari Tangan ?

Apakah cacar monyet mematikan?

Cacar monyet biasanya ringan dan dalam banyak kasus sembuh tanpa pengobatan dalam beberapa minggu. Di Afrika, risiko kematian mencapai 1 dari 10, tetapi diduga disebabkan oleh jenis yang berbeda, yaitu jenis Kongo. Strain Afrika Barat memiliki tingkat kematian 1 dari 100.

Monkeypox saat ini tidak diklasifikasikan sebagai infeksi menular seksual. Tetapi sebagian besar waktu itu ditularkan melalui kontak kulit ke kulit saat berhubungan seks.

Ikuti

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *