Informasi Berita Terkini dan Terbaru Hari Ini

HEALTHTRENDING

Viral, Apakah Mendeteksi Stroke bisa Dengan Menggerakkan Jari Tangan ?

Video cara mendeteksi stroke dengan menggerakan jari tangan, beredar di media sosial. Dalam video yang diunggah akun Instagram, untuk mengetahui stroke atau tidak, masyarakat diminta untuk menempelkan jari tengah dan telunjuk. Kemudian jari manis dengan ibu jari

klaim menggerakkan jari tangan dapat mendeteksi penyakit stroke adalah tidak benar. Dokter spesialis saraf dari Rumah Sakit Royal dan National Hospital Surabaya Bambang Kusnardi mengatakan bahwa cara mendeteksi risiko stroke menggunakan jari tersebut kurang tepat untuk dilakukan. Sebab, kedua hal itu tidak saling berhubungan.

cara cek apakah seseorang berpotensi terkena penyakit stroke dengan menggunakan jari tangan itu kurang tepat untuk mengetahui apakah seseorang berpotensi terkena stroke atau tidak.

Baca Juga: 7 Manfaat Senam Aerobik untuk Kebugaran Tubuh

Serbaid.com

Lantas, benarkah cara itu bisa digunakan untuk mengecek risiko stroke?

Penjelasan dokter

Dokter spesialis saraf dari Rumah Sakit Royal dan National Hospital Surabaya Bambang Kusnardi mengatakan, cara cek risiko stroke menggunakan jari tersebut kurang tepat untuk dilakukan.

Cara cek risiko stroke menggunakan jari adalah tidak benar atau hoaks. untuk mendiagnosa penyakit stroke melalui rangkaian pemeriksaan yang panjang. Biasanya, pemeriksaan diawali dengan mengecek tekanan darah, detak jantung, dan bunyi bising abnormal di pembuluh darah leher dengan menggunakan stetoskop.

Alih-alih menggunakan jari, dr Bambang mengatakan bahwa ada 2 hal yang bisa digunakan untuk memastikan apakah seseorang itu berpotensi terkena stroke atau tidak.

Baca Juga:

Ini Bahan Herbal yang Berkhasiat Jadi Obat Batuk Berdahak dan Kering

Serbaid.com

Sementara risiko stroke yang bisa dikendalikan yaitu sederet penyakit yang memicu terjadinya stoke, seperti hipertensi, diabetes melitus, dyslioidemi, asam urat, gaya hidup, dan sebagainya.

Penyebab penyakit stroke

Secara garis besar, ada beberapa penyebab terjadinya stroke. Berikut ini adalah penyebab umum mengapa stroke bisa terjadi pada Anda.

1. Punya faktor risiko

Penyebab pertama adalah Anda memiliki penyakit yang punya risiko untuk berkembang menjadi stroke. Misalnya hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, faktor genetik, dan memiliki riwayat penyakit jantung. Jika Anda mengidap penyakit tersebut, Anda memiliki faktor penyebab stroke.

2. Berat badan berlebih

Berikutnya adalah obesitas atau kondisi berat badan berlebih. Peluang terjadinya stroke akan meningkat pada mereka yang kelebihan berat badan. Pasalnya, kinerja jantung pada tubuh yang memiliki berat badan berlebih tidak maksimal, sehingga tidak bisa memompa darah untuk beredar ke seluruh tubuh dengan baik.

3. Jarang berolahraga

Penyebab terjadinya stroke yang paling umum adalah jarang berolahraga. Olahraga memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Dengan berolahraga minimal 30 menit sehari, Anda bisa membakar lemak penyebab obesitas. Kinerja jantung juga akan semakin baik karena pada saat Anda berolahraga, jantung akan terpicu untuk memompa darah lebih baik. Maka dari itu, orang yang jarang berolahraga lebih rentan terhadap stroke.

4. Merokok dan konsumsi alkohol

Terakhir adalah kebiasaan buruk seperti merokok dan minum alkohol. Kandungan yang terdapat dalam rokok maupun alkohol bisa memicu terjadinya penumpukan lemak di arteri leher. Selain itu, darah juga rentan mengental bahkan membeku sehingga peredarannya pun tidak akan lancar. Sedihnya, mereka yang tidak merokok, namun terpapar asap rokok juga berisiko terkena penyakit stroke.

Baca Juga:

5 Makanan untuk Menunjang Kesehatan Otak, Salah Satunya Kesukaan Orang Indonesia

Serbaid.com

Pendarahan otak terjadi karena berbagai kondisi, seperti tekanan darah tinggi yang tak terkontrol, pengobatan berlebihan dengan pengencer darah (antikoagulan), dan trauma.

Gejala penyakit stroke

Dilansir dari Mayo Clinic, terdapat beberapa gejala yang timbul akibat penyakit stroke, di antaranya:

1. Kesulitan berbicara

Seseorang yang terkena stroke akan mengalami kesulitan berbicara dan memahami apa yang dikatakan orang lain.

2. Kelumpuhan atau mati rasa pada wajah, lengan atau kaki

Seseorang yang terkena stroke akan mengalami mati rasa tiba-tiba, kelemahan atau kelumpuhan di wajah hingga lengan atau kaki.

3. Masalah pengelihatan di satu atau kedua mata

Gejala stroke selanjutnya adalah mengalami penglihatan kabur atau menghitam di satu atau kedua mata. Bahkan, bisa juga gejala itu berupa pengelihatan yang menjadi ganda.

4. Mengalami sakit kepala

Sakit kepala parah yang tiba-tiba, yang mungkin disertai dengan muntah, pusing, atau kesadaran yang berubah, juga dapat mengindikasikan bahwa Anda mengalami stroke.

5. Kesulitan berjalan

Gejala lainnya dari penyakit stroke adalah kesulitan berjalan. Misalnya kerap tersandung atau kehilangan keseimbangan.

Dengan demikian informasi mengecek resiko stroke dengan menggerakkan jari tidak tepat. Dokter spesialis saraf Bambang Kusnardi menjelaskan pergerakan jari kurang tepat untuk mengecek resiko stroke, karena kedua hal tersebut tidak berhubungan, sehingga hal tersebut masuk dalam kategori konten menyesatkan.  Jaga selalu kesehatan Anda dengan mengaplikasikan cara-cara tersebut agar terhindar dari penyakit stroke yang dapat mengancam kesehatan.

Ikuti

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *