Mengunjungi 5 Stasiun Kereta Legendaris Zaman Penjajahan
Perjalanan melalui rel kereta api di Indonesia tak hanya mengantar penumpang dari satu tempat ke tempat lain, tapi juga membawa mereka melintasi lorong waktu, khususnya ketika melewati stasiun-stasiun peninggalan zaman penjajahan. Dari ujung barat hingga timur Indonesia, berbagai stasiun kereta api berdiri megah, menjadi saksi bisu perubahan zaman dan sejarah bangsa. Artikel ini akan mengajak Anda menjelajahi lima stasiun kereta api dari zaman penjajahan yang masih beroperasi dan mempertahankan keasliannya hingga hari ini.
1. Stasiun Kereta Api Depok Lama
Stasiun Kereta Api Depok Lama (sering disebut Stadela, singkatan dari Stasiun Depok Lama) yang berada tidak jauh dari kota Jakarta. Sudah beroperasi sejak tahun 1881, tentu saja stasiun ini memiliki nilai sejarah yang tinggi. Ini adalah yang tertua dari semua stasiun di daerah Jabodetabek. Tidak jauh dari Stasiun Kereta Api Depok Lama, kamu dapat menemui Depo KRL terbesar di Asia Tenggara. Sudah mendapatkan banyak pembaharuan sejak pertama kali berdiri, Stasiun Kereta Api Depok Lama memiliki 4 jalur, sehingga perjalanan kereta api lebih cepat.
2. Stasiun Kereta Api Tanah Abang
Stasiun Kereta Api Tanah Abang yang sering sangat sibuk dan selalu ramai di jam-jam kerja. Pasar Tanah Abang sendiri kabarnya juga masih berkaitan dengan pembangunan Stasiun Kereta Api Tanah Abang. Sayangnya, stasiun yang sudah berdiri sejak tahun 1889, telah kehilangan bangunan asli khas arsitektur Belanda karena sudah banyak pembaharuan. Seperti yang bisa kita lihat saat ini, bangunan di Stasiun Kereta Api Tanah Abang sudah sangat modern, lengkap dengan eskalator.
Baca Juga :
Polisi dan Prestasi: 5 Nama yang Harumkan Kepolisian Indonesia
3. Stasiun Kereta Api Jakarta Kota
Meskipun berdiri sejak jaman Belanda, stasiun ini dirancang oleh arsitek kelahiran Tulungagung, bernama Frans Johan Lowrens Ghijsels. Sebelumnya, Frans telah bekerja untuk desain renovasi stasiun Batavia Zuid (Batavia Selatan). Konstruksi bangunan Stasiun Jakarta Kota sangat megah dengan besi yang kokoh untuk penyangga atapnya.
4. Stasiun Kereta Api Jatinegara
Stasiun Kereta Api Jatinegara yang banyak dipakai penumpang yang ingin pergi keluar kota menggunakan transportasi kereta. Stasiun ini berdiri sejak pemerintahan Hindia Belanda menduduki Indonesia, yaitu tahun 1910, di mana nama awal dari Stasiun Kereta Api Jatinegara adalah Meester Cornelis, diambil dari nama guru yang terkenal di masa itu. Meskipun sudah banyak renovasi yang dilakukan, namun bangunan utama Stasiun Kereta Api Jatinegara masih dipertahankan, sehingga apabila kamu mengunjungi stasiun ini, suasana bersejarah pun akan terasa.
Baca Juga :
Mengungkap Sisi Kelam Kehidupan di Korea Selatan
5. Stasiun Kereta Api Manggarai
Manggarai sendiri adalah sebuah tempat tinggal para budak asal Manggarai Flores di jaman penjajahan, tempat ini sangat terkenal di abad ke-17. Selanjutnya, tempat ini pun berubah menjadi perkampungan. Apabila kamu sedang berada di Stasiun Kereta Api Manggarai, maka akan melihat papan yang berisi sejarah dari stasiun ini, di mana disebutkan jika Stasiun Kereta Api Manggarai sudah berdiri sejak tahun 1913 yang didirikan oleh perusahaan bernama Staatsspoorwegen, perusahaan yang menguasai Kereta Api di Batavia.
Menilik ke belakang, stasiun-stasiun kereta api ini bukan hanya sekedar tempat pemberhentian kereta, tapi juga sebagai simbol perjalanan sebuah bangsa. Dari masa penjajahan hingga era kemerdekaan, stasiun-stasiun ini terus melayani, seolah-olah menceritakan kisah perjuangan dan kemajuan yang telah dilalui.
Ikuti