5 Hal Ini Sudah Menjadi Kebiasaan Saat Idul Fitri Tiba
Hari raya idulfitri atau lebaran adalah hari di mana orang-orang yang beragama muslim telah selesai menunaikan ibadah puasa.
Di Indonesia, Idul Fitri juga dikenal dengan Lebaran. Kekayaan budaya Indonesia membuat perayaan Idul Fitri menjadi tradisi yang unik dan menarik. Salah satu hal yang paling dirindukan adalah hiruk pikuk tradisi Idul Fitri. Saat seluruh keluarga berkumpul dan bersukacita.
Berikut 5 hal yang tak terpisahkan dan sudah menjadi kebiasaan saat Idul Fitri tiba.
Mudik
Tradisi Idul Fitri paling terkenal di Indonesia adalah mudik. Tradisi ini sangat fenomenal dan terus dilakukan setiap tahun. Mudik adalah kegiatan para perantau yang bertujuan untuk kembali ke kampung halamannya.
Pesawat terbang, kereta api, kapal laut, bus dan kendaraan pribadi seperti mobil dan sepeda motor dapat digunakan sebagai alat transportasi untuk pulang kampung. Beberapa moda transportasi seperti truk atau bajaj juga sering digunakan sebagai transportasi mudik.
Baca Juga : 5 Ragam Makanan Buka Puasa Favorit dari Berbagai Negara
Mudik diterjemahkan dengan kata ‘udik’ berarti kampung, desa atau dusun. Mudik juga merupakan singkatan dari “mulih dilik” dalam bahasa Jawa yang artinya pulang sebentar.
Mendapatkan THR
Tunjangan Hari Raya atau biasa disingkat (THR) menjadi salah satu hal yang dinanti-nanti oleh sebagian besar orang saat merayakan lebaran. Banyak perusahaan juga menawarkan THR kepada karyawannya yang merayakan Idul Fitri. Mendapatkan uang tambahan dipandang sebagai rejeki yang digunakan untuk berbagi dengan orang lain. Ada juga yang menggunakannya untuk biaya mudik, belanjaan, dan lainnya.
Ketupat
Saat Idul Fitri ada hidangan khas yang disebut Ketupat. Dalam bahasa Jawa, ketupat diartikan sebagai pengakuan kesalahan. Bentuk segi empat ketupat memiliki arti kiblat papat lima pancer yang berarti empat penjuru mata angin dan pusat yang merupakan arah hidup manusia dimana pusatnya adalah Allah SWT.
Warna putih ketupat setelah dibelah melambangkan kesucian setelah pengampunan. Butir nasi yang dibungkus daun kelapa merupakan simbol kebersamaan dan kemakmuran. Janur dalam ketupat berasal dari kata jaa-a al-nur, artinya telah datang cahaya. Anyaman pada ketupat konon bisa saling menguatkan fisik dan mental.
Ketupat biasanya disajikan dengan lauk atau santan. Ternyata santan juga ada artinya. Makna filosofi santan atau santen pada masakan ketupat adalah pangapunten atau mohon ampunan.
Halal Bi Halal
Acara Halal Bi Halal merupakan tradisi yang tak terpisahkan saat Idul Fitri. Makna halalbihalal adalah segala keterikatan, ambiguitas atau kesalahan yang dilakukan selama ini dapat dihalalkan kembali. Artinya, semua kesalahan melebur, hilang dan kembali normal.
Halal bi halal juga merupakan salah satu bentuk silaturahmi saat lebaran. Saat ini tradisi sungkem banyak dilakukan oleh para orang yang lebih tua.Tradisi ini berasal dari budaya Jawa yang menggambarkan bakti penuh kasih sayang anak kepada orang tuanya. Sungkeman menjadi ritual yang tak boleh dilewatkan saat Idul Fitri tiba.
Ini digambarkan sebagai cara meminta maaf kepada orang tua dan anggota keluarga yang lebih tua. Biasanya pada hari pertama Idul Fitri setelah selesai sholat Idul Fitri, keluarga mengunjungi rumah kakek nenek atau anggota keluarga yang lebih tua.
Takbiran
Takbiran atau penyeruan Takbir (Allahuakbar = Allah Maha Besar) biasanya dilakukan pada H-1 Lebaran. Umumnya, panggilan takbir dilakukan dari masjid untuk menandakan datangnya hari Lebaran.
Di beberapa daerah, takbiran dengan berkeliling kampung dan jalanan. Kemudian dari anak-anak hingga orang dewasa meneriakkan takbir dengan semangat menyambut lebaran.
Nah, itulah 5 hal yang sudah menjadi kebiasaan saat Idul Fitri tiba. Hal-hal di atas pasti sering Anda alami di lingkungan keluarga atau masyarakat Anda saat Idul Fitri atau Lebaran tiba. Jangan lupa saling memaafkan agar rezekimu bertambah.
Ikuti :