Benteng Rotterdam, Objek Wisata Sejarah di Makassar
Makassar merupakan ibukota Sulawesi Selatan, dan menjadi kota yang banyak di kunjungi oleh wisatawan. Ada banyak wisata budaya dan sejarah yang bisa kamu eksplor di kota ini.
Kota Makassar mempunyai objek wisata yang sarat akan sejarahnya. Benteng Rotterdam Makassar adalah salah satunya. JIka Anda mengunjungi tempat ini, Anda akan disuguhkan bangunan benteng peninggalan zaman kolonial Belanda yang berusia sangat lama.
Baca Juga:
Candi Borobudur, Destinasi Wisata Sejarah Indonesia
Benteng peninggalan Belanda ini cukup terkenal dan terus menjadi daya tarik besar untuk para wisatawan. Wisata mengunjungi Fort Rotterdam merupakan wisata bersejarah dengan unsur edukasi.
Fort Rotterdam benteng yang berada di tengah kota ini sudah mendapat renovasi tanpa menghilangkan nilai historinya.
Dulunya yang membangun tempat benteng ini adalah Raja Gowa ke 10 dengan nama Imanrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung. Atau biasa disebut dengan nama Karaeng Tunipalangga Ulaweng.
Disebutkan bahwa benteng ini sempat hancur pada tahun 1655-1669. Akhirnya dibangun kembali oleh Gubernur Cornelis Janzoon Speelman (2 Maret 1628 – 11 Januari 1684) adalah Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang memerintah pada periode 1680 hingga 1684.
Baca Juga:
Sejarah Kretek di Indonesia, Museum House Of Sampoerna
Bangunan ini masuk dalam pengawasan kantor Badan balai Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Selatan. Termasuk juga lima bastion Benteng Fort Rotterdam yang memiliki ciri khas bangunan tersebut.
Di dalam area benteng juga tersedia bangunan yang sangat bersejarah dimana bangunan kecil ini ternyata menjadi tempat Pangeran Diponegoro ditahan ketika pada masa penjajahan Belanda.
Bagi Anda yang ingin mengunjungi benteng fort rotterdam, lokasinya berada di Jalan Ujung Pandang, Bulo Gading, Kecamatan Ujung pandang. Biasanya para pengunjung menghabiskan waktu sekitar 1,5 jam berada di benteng ini.
Bagi pengunjung yang datang ke Benteng Fort Rotterdam ini, Anda akan memperoleh banyak informasi sejarah, mulai dari bangunan, barang-barang peninggalan dari abad ke-16.
Ikuti: