Nasi Liwet Solo, Makanan Jawa Penolak Bala

Nasi liwet adalah salah satu makanan khas Jawa dari Solo Surakarta. Sejarah dan asal-usul riwayat kuliner ini kerap dikaitkan dengan tradisi masyarakat Jawa, termasuk untuk menolak bala ketika terjadi bencana.

Dalam nasi liwet Solo terdiri dari nasi gurih, suwiran ayam ungkep, sayur labu siam, terlur rebus, sambal goreng ati, tempe dan tahu bacem.

Rasa gurih berasal dari santan kelapa yang dimasak bersama beras, sementara wanginya dari daun pandan, ditambah daun salam dan batang serai, serta berbagai macam bumbu juga rempah-rempah lainnya.

Baca Juga:
Lontong Khas Indonesia, Sejarah dan Asal-usul Makanan Nusantara

Sejarah Nasi Liwet Solo

Cara memasak nasi liwet bahkan tercatat dalam Serat Centhini (1814-1823). Kalau produknya tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera, tergantung kearifan lokal masing-masing, beda-beda lauknya.

Murdijati Gardjito, dalam buku bertajuk Makanan Tradisional Indonesia Seri 2 (2017) yang disusun bersama Umar Santoso dan‎ Eni Harmayani, juga mengungkapkan, nasi liwet adalah simbol penolak bala ketika terjadi bencana.

Saat Jawa diguncang gempa bumi di masa lalu, misalnya, nasi liwet dihadirkan dengan sebaris doa yang dilantunkan untuk keselamatan seluruh semesta dan harapan agar malapetaka tidak terulang lagi.

Ikuti:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top