10 Pengacara Berdarah Batak Terkenal Tangani Kasus Besar
Banyak pengacara berdarah Batak yang terkenal di Indonesia, dengan beberapa di antaranya sering menangani kasus-kasus besar dan menyita perhatian publik. Berikut ini adalah enam pengacara berdarah Batak terkemuka yang kerap menarik perhatian:
1. Hotman Paris Hutapea
Hotman Paris Hutapea adalah salah seorang pengacara kondang di Indonesia. Lahir di Laguboti, Sumatra Utara pada 20 Oktober 1959, dia merupakan anak keenam dari 10 bersaudara. Hotman menempuh pendidikan sarjana di Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan dan lulus pada 1981.
Dia juga meraih gelar Master of Laws di University of Technology, Sydney, Australia, serta menempuh pendidikan magister di UGM dan doktor di Universitas Padjadjaran. Hotman mendirikan firma hukum bernama Hotman Paris & Partners yang berfokus pada litigasi keuangan internasional dan penyelesaian sengketa.
Dia dikenal dengan penampilannya yang serba mewah dan sering menangani kasus orang-orang terkenal di Indonesia, termasuk artis.
2. Hotma Sitompul
Hotma Sitompul juga tidak kalah hebat di dunia hukum Indonesia. Saudara kandung dari pengacara sekaligus politikus ternama Ruhut Sitompul ini dikenal sebagai salah satu pengacara paling kontroversial dengan bayaran tinggi yang mencapai ratusan juta rupiah per kasus.
Hotma pernah menangani kasus-kasus sensasional seperti tuduhan pemakaian narkoba oleh Raffi Ahmad dan kasus pembunuhan gadis kecil Engeline oleh Margariet di Bali. Dia memiliki firma hukumnya sendiri, Hotma Sitompul & Associates, serta beberapa aset properti di Jakarta.
3. Otto Hasibuan
Otto Hasibuan pernah menjabat sebagai ketua umum DPP Ikatan Advokat Indonesia (Ikadin) selama dua periode dan juga ketua umum Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi).
Pada Oktober 2014, Otto mendapat gelar profesor kehormatan dari Universitas Jayabaya. Dia pernah menjadi kuasa hukum Jessica Kumala Wongso dalam kasus pembunuhan Mirna dengan kopi beracun sianida dan kuasa hukum eks Ketua DPR Setya Novanto dalam dugaan korupsi e-KTP.
4. Ruhut Poltak Sitompul
Ruhut Sitompul dikenal sebagai politikus, advokat, dan pemain sinetron yang nyentrik. Pria kelahiran Medan, 24 Maret 1952 ini, terpilih sebagai anggota DPR dari Partai Demokrat pada Pemilu 2009 dan 2014.
Ruhut sering kali menimbulkan kontroversi, terutama saat mendukung petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Pilkada DKI 2016, yang bertentangan dengan sikap Partai Demokrat. Dia memilih keluar dari Demokrat dan DPR RI setelah perbedaan pendapat tersebut.
5. Luhut M. P. Pangaribuan
Luhut dikenal sebagai sosok pemberani dan rendah hati. Pria kelahiran Balige, Sumatra Utara, 24 Mei 1956 ini juga dikenal sebagai aktivis dan akademisi. Kasus yang paling melambungkan namanya adalah saat membela Adnan Buyung Nasution.
Luhut telah banyak menulis buku berdasarkan pengalamannya sebagai advokat, dan hampir semua bukunya menjadi best seller dan pedoman mahasiswa hukum.
6. Todung Mulya Lubis
Prof. Dr. Todung Mulya Lubis adalah ahli hukum dan Guru Besar Hukum Pidana di Universitas Sumatera Utara serta aktivis HAM. Dia menangani banyak kasus HAM, seperti penolakan pembangunan TMII pada 1975 dan kasus pelanggaran HAM di Timor Timur pada 1999.
Todung juga salah satu deklarator divisi Perlindungan HAM di LBH. Sekarang, dia adalah Duta Besar Indonesia di Norwegia dan masih memiliki kantor hukum The Law Office of Mulya Lubis and Partners.
7. Juniver Girsang
Juniver Girsang adalah pengacara senior yang berkarir sejak tahun 1987. Dia menempuh pendidikan di Universitas Krisnadwipayana, Universitas Padjadjaran, dan telah menangani berbagai kasus hukum kelas berat, seperti menjadi kuasa hukum Firman Wijaya dalam gugatan terhadap Presiden ke-6 SBY dan kasus korupsi Mall Grand Indonesia.
Juniver juga aktif dalam kegiatan advokat Indonesia dan pernah membentuk tim pembela pancasila.
8. Juan Felix Tampubolon
Lahir di Kabanjahe pada 26 April 1956, Juan Felix Tampubolon dikenal sebagai pengacara keluarga Cendana dan berhasil mengatasi kasus dugaan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan di masa Orde Baru oleh Presiden Soeharto.
9. Kamaruddin Simanjuntak
Kamaruddin Hendra Simanjuntak, pengacara dari keluarga Brigadir J alias Nofriansyah Yosua, lahir di Tapanuli Utara pada 21 Mei 1974. Sebelum kasus Brigadir J, dia menangani kasus korupsi Wisma Atlet Hambalang, korupsi e-KTP, penistaan agama Muhammad Kace, dan lainnya.
10. Pitra Romadoni Nasution
Pitra Romadoni Nasution, lahir pada 27 Oktober 1990, dikenal sebagai pengacara muda kontroversial. Dia menangani kasus Kivlan Zen pada tahun 2019 dan kasus kepailitan Grand Royal Panghegar Hotel pada tahun 2017 yang berujung pada perdamaian.
Para pengacara berdarah Batak ini telah membuktikan diri mereka sebagai figur penting dalam dunia hukum Indonesia, menangani berbagai kasus besar dan kontroversial yang menyita perhatian publik.