Indonesia, dengan kepulauannya yang tersebar luas, sangat bergantung pada transportasi udara sebagai salah satu moda transportasi utama. Namun, sejarah telah mencatat beberapa tragedi penerbangan yang menyedihkan di negara ini. Artikel ini akan mengulas lima kecelakaan pesawat terparah di Indonesia, mencerminkan pentingnya peningkatan standar keselamatan dan regulasi penerbangan.
1. Lion Air JT 610

Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 jatuh sesaat setelah terbang dari Bandara Soekarno Hatta menuju Pangkal Pinang pada 29 Oktober 2018. Pesawat jatuh di area perairan Karawang, Jawa Barat. Penerbangan ini menggunakan jenis Lion Air Boeing 737 MAX. Pesawat tersebut dikemudikan Kapten Pilot berkebangsaan India, Bhavye Suneja yang berusia 31 tahun. Sementara co-pilot adalah Harvino, warga negara Indonesia. Sebanyak 189 orang menjadi korban yang terdiri dari 179 penumpang dewasa, 1 penumpang anak, 2 bayi, 2 pilot, serta 5 kru.
2. AirAsia QZ8501

Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 yang berangkat dari Surabaya-Singapura pada 28 Desember 2014. Pesawat jatuh di sekitar perairan Belitung dengan titik koordinat 03.22.46 LS dan 108.50.07 BT. Pesawat AirAsia QZ8501 hilang kontak dengan air traffic control (ATC) pada pukul 07.24 waktu Singapura. Pesawat Airbus A320-200 dengan nomer registrasi PK-AXC mengangkut 155 penumpang dan 7 kru. Pilot AirAsia QZ8501 sempat meminta izin naik ke ketinggian 38.000 kaki dari 32.000 kaki saat pesawat diadang awan badai dengan puncaknya mencapai 44.000 kaki. Namun, pemandu lalu lintas udara yang berbasis di Jakarta memberi izin AirAsia QZ8501 naik 34.000 kaki.
Baca Juga :
Ini Dia 5 Negara Sudah Tak Ada Lagi di Dunia
3. Adam Air KI 574

Pesawat Adam Air dengan nomor penerbangan KI 574 Surabaya-Manado jatuh di Selat Makassar pada 1 Januari 2007. Pesawat Boeing 737-400 buatan 1990 itu mengangkut 102 penumpang yang terdiri dari 96 penumpang dan 6 kru. Kotak hitam atau black box ditemukan di laut pada kedalaman 2000 meter pada 28 Agustus 2007. Pada 25 Maret 2008, KNKT mengumumkan penyebab kecelakaan, yaitu cuaca buruk, kerusakan pada alat bantu navigasi Inertial Reference System (IRS) dan kegagalan kinerja pilot dalam menghadapi situasi darurat.
4. Mandala Airlines

Pesawat Boeing 737-200 milik Mandala Airlines jatuh di kawasan Padang Bulan, Medan, Indonesia pada 5 September 2005. Pesawat dengan rute Medan-Jakarta ini sedang lepas landas dari Bandara Polonia Medan. Pesawat ini mengangkut 117 penumpang yang terdiri dari 112 penumpang dan 5 awak, penumpang selamat berjumlah 16 orang dan 44 orang di darat turut menjadi korban.
Baca Juga :
Mengintip Kembali: Perbedaan Drastis Kehidupan Sekolah Dulu dan Kini
5. Garuda Indonesia GA 152

Kecelakaan pesawat ini merupakan salah satu kecelakaan terburuk dalam sejarah penerbangan Indonesia. Pesawat Airbus A300-B4 milik Garuda Indonesia jatuh di Desa Buah Nabar, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara pada 26 September 1997. Pesawat Garuda tersebut sedang dalam perjalanan dari Jakarta ke Medan dan telah bersiap untuk mendarat. Kecelakaan terjadi saat pesawat ini hendak mendarat di Bandara Polonia Medan. Jumlah korban sebanyak 234 orang yang terdiri dari 222 penumpang dan 12 awak.
Kecelakaan-kecelakaan tragis ini mengingatkan kita akan pentingnya standar keselamatan dan regulasi yang ketat dalam industri penerbangan. Mereka juga menjadi pelajaran berharga bagi operator penerbangan dan regulator untuk terus meningkatkan kualitas dan keamanan penerbangan, demi menghindari tragedi serupa di masa depan. Keselamatan penerbangan harus selalu menjadi prioritas utama, dan setiap upaya harus dilakukan untuk melindungi nyawa penumpang dan awak pesawat.
Ikuti
Tinggalkan Balasan