Informasi Berita Terkini dan Terbaru Hari Ini

TEKNOTERPOPULER

Mengintip Alat-alat Kesehatan Era Industri 4.0

Kesehatan adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Di era Industri 4.0, teknologi telah membawa perubahan signifikan dalam dunia kesehatan. Alat-alat kesehatan yang digunakan untuk diagnosis, perawatan, dan pemantauan kondisi kesehatan semakin canggih dan terkoneksi secara digital. Mari kita mengintip beberapa contoh alat kesehatan era Industri 4.0 yang telah mengubah cara kita merawat dan menjaga kesehatan.

Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Magnetic Resonance Imaging (MRI) (sumber gambar : pexels)

Magnetic Resonance Imaging (MRI) atau pencitraan resonansi magnetik merupakan alat diagnostik mutakhir yang berfungsi mendeteksi dan melihat secara detail tubuh internal manusia dengan menggunakan medan magnet dan gelombang radio. Mengutip dari HelloSehat, mesin ini bekerja layaknya pemindai yang dapat melihat dan memeriksa organ tubuh manusia, seperti jantung, saraf, tulang belakang, payudara, dan otak.

Alat ini lebih unggul untuk mendeteksi beberapa kelainan pada jaringan lunak seperti otak, sumsum tulang, serta muskoloskeletal (otot, tulang sendi). Selain itu, mampu memberi gambaran detail anatomi dengan lebih jelas, melakukan pemeriksaan fungsional seperti pemeriksaan difusi, perfusi, dan spektroskopi, serta membuat gambaran potongan melintang, tegak, dan miring tanpa mengubah posisi pasien.

Computed Tomography Scan (CT-Scan)

Computed Tomography Scan (CT-Scan) (sumber gambar : pexels)

Sekilas secara penampakan Computed Tomography atau CT-Scan memang seperti MRI. Keduanya memiliki fungsi mirip sebagai alat pemindai tubuh. Namun, CT-Scan dan MRI memiliki target berbeda seperti yang dicatat health.detik.com, MRI digunakan untuk melihat sampai ke sel sedangkan CT-Scan hanya mengamati anatomi kasarnya. Dari segi teknologi, MRI menggunakan gelombang radiomagnetik sehingga tidak memancarkan radiasi, sedangkan CT-Scan menggunakan sinar X.

Alat kesehatan berteknologi X-ray ini membantu ahli radiologi, dokter, juga para praktisi dalam mendeteksi berbagai penyakit dan kondisi pasien seperti kanker, penyakit kardiovaskular, penyakit menular, radang usus buntu, trauma, dan gangguan muskuloskeletal. CT-Scan memberikan data secara cepat, akurat, tidak invasif, dan tidak menyakitkan pada pasien. Dalam kasus darurat, CT-Scan dapat mengungkapkan cedera internal dan pendarahan yang dialami pasien dengan cukup cepat sehingga mampu menyelamatkan nyawa.

Baca Juga :
5 Pentingnya Merawat Kesehatan Mata

Picture Archiving and Communication System (PACS)

Picture Archiving and Communication System (PACS) (sumber gambar : TeleradTech)

Berbeda dengan MRI dan CT-Scan, Picture Archiving and Communication System (PACS) berupa sistem rumah sakit yang menunjang keperluan radiologi, bukan berupa alat kesehatan atau mesin. PACS pertama diciptakan pada 1972 oleh Dr Richard J. Steckel. PACS memiliki kemampuan memberikan akses tepat waktu dan efisien dari segi interpretasi dan data terkait. PACS merupakan teknologi pencitraan medis yang digunakan, utamanya bagi instansi pelayanan kesehatan, untuk menyimpan dan mentransmisikan gambar elektronik secara digital dan laporan yang relevan secara klinis.

Kelebihan PACS, yaitu teknologi ini dapat menekan biaya dan waktu karena pasien tidak harus menunggu hasil radiologi yang dicetak menggunakan kertas film, karena akan langsung bisa diakses oleh dokter bersangkutan untuk segera ditindaklanjuti. Dokter juga dapat menyimpan data digital dari hasil radiologi sehingga tidak lagi ketergantungan dengan medical record. Tidak hanya itu, hal yang tidak kalah penting bahwa paparan eksposur radiologi akan lebih minimum bagi pasien.

Catherization Laboratory (Cath-Lab)

Catherization Laboratory (Cath-Lab) (sumber gambar : avantihnw)

Hampir semua kematian mendadak dapat disebabkan oleh serangan jantung yang tidak disadari oleh pederitanya atau mungkin bisa saja terjadi pada seseorang yang sebelumnya tidak mengetahui bahwa dirinya mengidap sakit jantung. Maka untuk menekan kematian yang disebabkan sakit jantung, perlu dilakukan deteksi dini. Nah, salah satu pendeteksiannya dapat menggunakan Catherization Laboratorium (Cath-Lab). Sebagian besar Cath-Labs adalah fasilitas “pesawat tunggal” yang memiliki sumber generator sinar X tunggal atau penguat gambar sinar X untuk pencitraan fluoroskopi.

Namun sejak tahun 2000, sebagian besar fasilitas beralih ke digital. Digital cath-Labs terbaru adalah biplan (memiliki dua sumber sinar X) dan menggunakan detektor panel datar. Cath-Lab tentunya memiliki keunggulan, di antaranya sebagai alat generasi spesifikasi lengkap dan modern, memungkinkan berbagai tindakan intervensi, mampu menghasilkan gambaran tiga dimensi yang dapat menjangkau kepala hingga kaki, dan dapat menampilkan gambaran struktur pembuluh darah dengan sangat jelas.

Tricorder Medis

Tricorder Medis (sumber gambar : detikInet)

Tricorder medis merupakan perangkat portabel yang dapat memindai kondisi medis penggunanya. Alat ini mampu mengukur tanda-tanda vital kesehatan seperti tekanan darah, temperatur dan denyut jantung manusia. Dari data yang didapat, alat ini akan melakukan analisis dan mendiagnosa kondisi kesehatan pengguna.

Alat-alat kesehatan era Industri 4.0 telah membawa perubahan besar dalam sektor kesehatan. Mereka meningkatkan akurasi diagnosis, mempermudah akses perawatan kesehatan, dan mengurangi risiko prosedur medis. Namun, dengan kemajuan teknologi ini juga datang tantangan terkait privasi data dan keamanan informasi medis.

Oleh karena itu, penting bagi pemangku kepentingan di bidang kesehatan untuk bekerja sama dalam mengembangkan regulasi yang sesuai dan menjaga keamanan data pasien. Dengan cara ini, kita dapat mengambil manfaat penuh dari alat-alat kesehatan era Industri 4.0 sambil menjaga privasi dan keamanan informasi kesehatan kita.

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *