Ini Dia Manisan Kolang Kaling Hidangan Khas Lebaran yang Menggiurkan Serta Rendah Kalori
Idul Fitri adalah waktu yang dinantikan oleh setiap Muslim setiap tahun. BSelain karena merupakan momen di mana umat muslim kembali fitrah dan meraih kemenangan, tapi juga saatnya berkumpul kembali bersama keluarga besar yang telah terpencar kemana-mana.
Lebaran identik dengan berbagai hidangan dan sajian yang menggiurkan, baik makanan maupun minuman. Salah satu hidangan yang biasa disajikan saat Idul Fitri adalah manisan kolang-kaling yang tidak hanya menarik tetapi juga menggiurkan.
Manisan kolang-kaling warna-warni bisa jadi sajian wajib di hari Lebaran. Dari sejak Ramadhan, kolang-kaling menjadi salah satu panganan yang laris di pasaran. Namun, tahukah Anda dari mana kolang-kaling itu berasal?
Orang Betawi menyebutnya dengan nama beruluk atau bruluk. Biasanya Biasanya jadi sajian yang khas untuk disuguhkan pada tamu saat perayaan hari raya. Kolang-kaling banyak ditemukan di wilayah Indonesia. Namun, bruluk memiliki warna yang terang seperti merah, hijau, kuning yang mencolok mata.
Baca Juga :
5 Makanan Enak yang Selalu Wajib Ada Saat Lebaran
Kolang-kaling merupakan biji buah aren yang telah diproses hingga bisa dikonsumsi. Selain dari biji buah aren, ada juga kolang-kaling yang berasal dari biji buah nipah. Bentuk kolang-kaling dari aren, kecil dan lonjong. Sedangkan kolang-kaling dari biji nipah yang jarang dijumpai dipasaran lebih besar dan bulat.
Pohon aren dan nipah adalah palma tanaman keras yang berbuah sepanjang tahun. Jadi bisa dinikmati kapan saja, tidak hanya saat bulan Ramadhan atau saat lebaran saja. Namun, permintaan pasar selama Ramadan justru meningkat dibanding waktu-waktu lainnya.
Kadar air di kolang-kaling sangat tinggi, mencapai 93,8% dalam setiap 100 gram-nya, sehingga dapat meningkatkan aktivitas bakteri di dalamnya dengan cepat. Karena itulah, kolang-kaling juga mudah berbau asam, berlendir, dan berwarna kekuningan hingga kecokelatan. Kolang-kaling tidak tahan lama disimpan dalam suhu ruang.
Untuk memperpanjang daya tahannya, bisa dilakukan dengan beberapa cara, yaitu direndam dan mengganti air rendaman setiap 2-3 kali sehari, disimpan dalam lemari es, dibuat manisan, dibuat menjadi kolang-kaling kering, dan lainnya.
Kolang-kaling ternyata memiliki banyak manfaat kesehatan. Kandungan kalorinya sangat rendah, kandungan karbohidratnya juga bisa membuat yang mengkonsumsinya merasa kenyang, sehingga cocok sebagai menu diet. Kolang-kaling juga tinggi serat dan dapat memperlancar pencernaan. Selain itu, kolang-kaling mengandung kalsium dari golongan nabati dan disebut-sebut mampu meredakan nyeri sendi dan menyegarkan tubuh.
Kolang-kaling yang berasal dari buah aren ini biasanya memiliki rasa yang asam dan berlendir. Untuk menghilangkannya, aren dicuci dengan daun bambu. Saat mencuci, jangan sampai kolang-kaling terendam di dalam air terlalu lama. Hal ini akan mempengaruhi warna kolang-kaling. Jadi sebaiknya dicuci dengan air mengalir.
Selesai dicuci, kolang-kaling bisa direndam terlebih dahulu dengan air beras. Setelah itu lanjutkan dengan merebusnya dengan daun pandan dan daun jeruk purut. Setelah itu dapat diberi sirup dan gula. Lalu aduk-aduk dan diamkan hingga dingin. Simpan di dalam kulkas karena rasanya makin nikmat jika disajikan dalam keadaan dingin.
Ikuti :