Beberapa Tradisi Unik Masyarakat Indonesia Untuk Menyambut Bulan Suci Ramadan
Bulan Ramadan merupakan bulan yang paling dinantikan oleh umat Islam di seluruh dunia. Pasalnya, bulan kesembilan penanggalan Hijriah memiliki berbagai makna penting dalam ajaran Islam, salah satunya adalah bulan turunnya kitab suci Al-Qur’an dan bulan rahmat dan ampunan. Selama bulan Ramadan, seluruh umat Islam diwajibkan berpuasa selama 30 hari dan merayakan kemenangan dalam perayaan Idul Fitri yang jatuh pada hari pertama Syawal dalam penanggalan Hijriah.
Sebagai negara mayoritas Muslim, Indonesia memiliki tradisi yang berbeda menjelang Ramadan. Tidak hanya kata-kata menyambut bulan ramadhan yang ramai, tradisi yang menjadi ciri khas merayakan bulan ramadhan juga tidak kalah ramai.
Tradisi ini dapat ditemukan di hampir setiap sudut negara. Tradisi berusia berabad-abad ini berlanjut hingga hari ini. Biasanya masyarakat mengadakan acara menyambut bulan puasa dengan sangat antusias. Meski caranya berbeda, tradisi menyambut bulan Ramadhan di Indonesia memiliki semangat yang sama.
Penasaran dengan tradisi unik berbagai daerah nusantara yang merayakan bulan suci Ramadhan? Simak penjelasannya di bawah ini!
Meugang – Aceh
Meugang adalah tradisi menyembelih kambing atau sapi yang dilakukan tiga kali dalam setahun, yaitu pada saat memasuki bulan puasa, Idul Adha, dan Idul Fitri. Biasanya orang memasak dagingnya di rumah lalu membawanya ke mesjid untuk dimakan bersama keluarga, kerabat, tetangga atau anak yatim piatu.
Tradisi ini berawal pada masa Kerajaan Aceh, sekitar tahun 1607-1636 M. Pada saat itu, Sultan Iskandar Muda menyembelih hewan dan membagikan dagingnya kepada seluruh rakyat Aceh sebagai rasa syukur dan terima kasih kepada rakyatnya. Alhasil, tradisi ini mulai mengakar di kalangan masyarakat dan berlanjut hingga saat ini dalam perayaan hari besar umat Islam.
Punggahan – Sumatera Utara
Punggahan adalah tradisi menyambut Ramadhan di Sumatera Utara. Punggahan artinya semakin naik, tradisi ini harus mampu mengangkat harkat dan martabat manusia selama beribadah di bulan Ramadhan. Tradisi punggahan dilakukan secara berbeda di setiap daerah di Sumatera Utara. Misalnya, di Labuhanbatu utara, orang biasanya membawa makanan dan berkumpul untuk memakannya di masjid. Di Batubara, Punggahan dirayakan dengan penyembelihan kerbau atau lembu, dimulai 32 hari sebelum hari pertama Ramadhan
Nyadran – Jawa Tengah
Ziarah ke makam leluhur merupakan kegiatan wajib yang dilakukan oleh masyarakat Jawa. Begitu juga dengan ziarah kubur menjelang bulan puasa disebut Nyadran. Tradisi Nyadran umumnya dilakukan oleh masyarakat Jawa Tengah. Nyadran adalah tradisi membersihkan kuburan yang biasa dilakukan di pedesaan. Selain membersihkan makan leluhur dan menebar bunga, masyarakat Jawa Tengah juga mengadakan hajatan atau kenduri di makam leluhurnya.
Padusan – Boyolali
Tradisi Padusan sudah ada di Boyolali sejak zaman Wali Songo dan terus berlanjut dari generasi ke generasi untuk menyucikan diri dengan menyambut bulan penuh berkah. Semula tradisi ini berlangsung dengan cara mendekati sumber mata air, yang diyakini warga akan membawa berkah dan kemakmuran, kemudian masyarakat akan menyucikan diri di mata air tersebut.
Nyorog – Betawi
Nyorog adalah tradisi Betawi yang dilakukan untuk menyambut bulan Ramadan. Nyorog dilakukan untuk memberikan berbagai bingkisan kepada sanak keluarga seperti makanan, ikan bandeng, dan daging kerbau. Bingkisan Nyorog juga bisa berupa makanan khas Betawi seperti Sayur Gabus Pucung.
Dahulu, bingkisan yang diberikan saat persiapan nyorog diletakkan di dalam keranjang yang terbuat dari anyaman daun pandan. Namun seiring berjalannya waktu, orang Betawi menggunakan keranjang besi atau kotak makan untuk membagikan bingkisan Nyorog.
Malamang – Sumatera Barat
Malamang adalah tradisi memasak lemang khas Sumatera Barat yang terbuat dari perpaduan beras ketan putih dan santan dalam bambu. Tradisi ini konon untuk mempererat silaturahmi dan mempererat silaturahmi dengan menyambut datangnya bulan Ramadhan.
Di daerah Pariaman dan Agam, tradisi ini masih mengakar kuat di masyarakat bahkan berkembang menjadi tradisi yang dilakukan tidak hanya menjelang bulan puasa tetapi juga pada berbagai hari raya penting dan perayaan keluarga. Tujuan dari tradisi unik ini adalah untuk bersatu kembali dengan orang yang dicintai dan mempererat ikatan keluarga.
Kirab Dandangan – Kudus
Meski masih di Jawa, tradisi menjelang bulan puasa ini jelas berbeda di tiap daerah. Di Kudus Jawa Tengah, tradisi Dandangan selalu penuh dengan acara menjelang bulan puasa. Tradisi Dandangan ini sudah ada sejak 400 tahun yang lalu, dimulai dari zaman Sunan Kudus. Festival rakyat ini masih diikuti oleh masyarakat Kudus dan sekitarnya. Terdapat pasar malam di Dandangan yang menjual berbagai perlengkapan rumah tangga.
Betapa uniknya tradisi menjelang Ramadhan yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia! Dengan kepentingan dan keunikan religiusnya, tradisi ini sering menarik wisatawan untuk menyaksikan festival khusus ini.
Ikuti :