Hindari 5 Makanan dan Minuman ini saat Amandel Bengkak
Amandel adalah salah satu penyakit yang bisa menyerang tenggorokan. Biasanya penyakit ini dialami oleh anak-anak, sehingga anak-anak menjadi tidak nafsu makan. Gejala penyakit amandel ini berlangsung kurang lebih selama 3 hingga 4 hari saja.
Saat mengalami peradangan amandel, gejala awal akan ditandai dengan rasa mual, sakit kepala, demam tinggi, sakit untuk menelan, dan mengeluarkan air liur terus menerus. Penyakit ini sebenarnya bisa dicegah dengan mudah, tetapi Sahabat Fimela harus melakukan konsultasi dengan dokter, agar amandel yang dirasakan anak lebih cepat sembuh.
Amandel bisa disebabkan karena infeksi bakteri atau virus. Tetapi kondisinya akan semakin parah, jika mengonsumsi makanan dan minuman penyebab amandel. Untuk itu, hindari beberapa makanan dan minuman penyebab amandel berikut ini:
Makanan Penyebab Amandel
1.Makanan bersifat asam
Selain sari buah dengan kadar asam yang tinggi, buah-buahan dan makanan bersifat asam juga sebaiknya dihindari saat amandel membengkak. Hindari konsumsi buah-buahan sitrus, acar, buah kalengan, serta jus dan saus tomat sebelum Anda benar-benar sembuh dari radang amandel.
Penyakit radang amandel bisa menghambat asupan makan dan cairan Anda sehari-hari, padahal keduanya amat penting bagi proses pemulihan. Demi kesembuhan amandel yang menyerluruh, tak ada salahnya untuk bersabar sedikit untuk tidak mengonsumsi makanan dan minuman kesukaan.
2. Makanan Pedas
Makanan penyebab amandel yang pertama adalah makanan pedas. Mungkin bagi sebagian orang, menggunakan sambal yang banyak bisa menambah cita rasa dan kenikmatan pada makanan. Tetapi makanan yang terlalu pedas bisa menyebabkan amandel semakin parah. Makanan pedas akan memicu peradangan dan menyebabkan penumpukan lendir pada batu amandel.
3. Durian
Durian merupakan buah yang sangat populer di Asia Tenggara. Buah yang memiliki nama latin durio zibethinus ini punya sebutan sebagai raja buah, dan memiliki daging yang lembut seperti mentega.
Pada saat musim durian telah tiba, banyak orang yang memakan durian secara berlebihan. Walau durian memiliki banyak nutrisi, bahaya berlebihan makan durian juga harus diperhatikan, apalagi bagi yang memiliki penyakit tertentu. Berlebihan makan durian juga dapat memberi sensasi panas pada tubuh. Bagi sejumlah orang, hal ini juga bisa menimbulkan gejala-gejala yang tidak nyaman, seperti sariawan, konstipasi, radang tenggorokan, dan peningkatan dahak.
4. Makanan Instan
Mie instan termasuk makanan yang telah diproses atau makanan olahan. Makanan yang diproses bukan hanya makanan yang telah jadi lalu dipanaskan lagi. Makanan olahan atau makanan yang diproses yaitu makanan yang telah diubah dari bentuknya yang asli menjadi bentuk baru lagi karena alasan kesehatan, kenikmatan, maupun alasan tertentu lain.
Proses yang dapat terjadi pada makanan antara lain pendinginan, pemasakan, pemanasan dan pengeringan. Bahaya mie instan jika dimakan terlalu sering terkait dengan banyaknya proses kimia dan penambahan bahan lain yang tidak baik untuk kesehatan. Makanan yang diproses umumnya hanya dilakukan penambahan garam, gula, dan lemak saja untuk memberikan rasa yang lebih nikmat, sekaligus supaya awet sehingga bisa disimpan dalam waktu yang lama.
5. Ikan
Makan ikan adalah hal yang menyenangkan, namun kesenangan ini akan terganggu ketika di tengah-tengah sesi makan ada duri ikan yang tertelan dan tersangkut di tenggorokan. Menelan duri ikan adalah hal yang tak terelakkan. Karena banyak ikan yang memiliki duri tipis, kecil dan dalam jumlah banyak seperti bandeng. Kebanyakan orang akan panik ketika secara tak sengaja menelan duri ikan. Apalagi jika duri tak turun ke rongga perut melainkan tersangkut dulu di tenggorokan dan menyebabkan sensasi nyeri ketika menelan.
Ketika duri yang tertelan cukup kecil dan tak begitu tajam, biasanya duri akan turun sendiri ke kerongkongan berkat proses penelanan makanan. Namun ketika tenggorokan kemudian terasa sakit dan nyeri setelah Anda menelan duri, besar kemungkinan tenggorokan sudah terluka akibat duri yang masuk dan melewatinya.
Ikuti: