68 RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Luapan Ciliwung
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan pemerintah dan masyarakat bahwa fenomena banjir yang terjadi di wilayah DKI Jakarta sudah tidak bisa dianggap lagi sebagai banjir kiriman dari hulu.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan hujan lokal dengan intensitas tinggi sudah bisa membuat Ibu Kota banjir. Menurutnya hal disebabkan masalah pada teknis saluran pembuangan air atau drainase.
Kendati demikian, banjir di Ibu Kota di sepanjang Sungai Ciliwung yang terjadi dalam rentang waktu sepekan terakhir terjadi akibat peningkatan debit air dari hulu. Merinci selama periode 3-9 Oktober, wilayah Jabodetabek dilanda tujuh kejadian bencana banjir.
“BPBD mencatat, genangan yang sebelumnya terjadi di 53 RT saat ini menjadi 68 RT (terendam banjir) atau 0,223 persen dari 30.470 RT yang ada di wilayah DKI Jakarta,” papar Kepala Satuan Pelaksana Data Pusdatin BPBD DKI Jakarta Michael melalui pesan singkat, Senin.
Paling menjadi sorotan, banjir di Jakarta Selatan yang mengakibatkan tiga jiwa meninggal dan empat orang luka-luka. Sementara banjir di Kota Tangerang Selatan merendam 1.507 rumah dan 13.795 jiwa di antaranya terdampak dan harus mengungsi.
Dalam sepekan terakhir terjadi 70 bencana di 18 provinsi atau 58 kabupaten/kota di Indonesia yang memakan 10 jiwa, seorang masih hilang, dan 151.156 orang terdampak dan mengungsi.
Jumlah titik yang terendam banjir di Jakarta akibat luapan kali Ciliwung bertambah menjadi 68 RT. Saat ini, BPBD DKI Jakarta mencatat sebanyak 116 warga terimbas banjir mengungsi.
“BPBD mencatat genangan yang sebelumnya terjadi di 53 RT, saat ini menjadi 68 RT atau 0,223 % dari 30.470 RT yang ada di wilayah DKI Jakarta,” kata Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Senin (10/10/2022).
Sejauh ini, sebanyak 75 warga mengungsi di Musala Daarur Rahman, Rawajati, Jakarta Selatan. Kemudian, 30 warga mengungsi di Musholla Al Islah dan Depan Gg. Haji Maliki, Cawang, Jakarta Timur dan 11 warga di SKKT RW 11, Bidara Cina, Jakarta Timur.
Berikut sebaran titik banjir terbaru
Jakarta Selatan
Kelurahan Pejaten Timur
– Jumlah: 5 RT
– Ketinggian: 40-200 sentimeter
– Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
Kelurahan Pengadegan
– Jumlah: 1 RT
– Ketinggian: 100-190 sentimeter
– Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
Kelurahan Rawajati
– Jumlah: 5 RT
– Ketinggian: 110-160 sentimeter
– Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
Kelurahan Kebon Baru
– Jumlah: 2 RT
– Ketinggian: 90 sentimeter
– Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
Kelurahan Manggarai
– Jumlah: 7 RT
– Ketinggian: 40-80 sentimeter
– Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
Jakarta Timur
Kelurahan Cililitan
– Jumlah: 2 RT
– Ketinggian: 170-220 sentimeter
– Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
Kelurahan Cawang
– Jumlah: 18 RT
– Ketinggian: 60-230 sentimeter
– Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
Kelurahan Bidara Cina
– Jumlah: 15 RT
– Ketinggian: 40-270 sentimeter
– Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
Kelurahan Kampung Melayu
– Jumlah: 13 RT
– Ketinggian: 70-200 sentimeter
– Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
Ikuti: