Informasi Berita Terkini dan Terbaru Hari Ini

SPORTSTERPOPULER

Laga Arema FC Vs Persebaya yang Menewaskan 125 Supporters

Pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) menjadi salah satu pertandingan sepak bola paling mematikan dalam sejarah

Tragedi itu terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu, 1 Oktober 2022, usai pertandingan antara tuan rumah Arema FC yang kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3.
Dalam kejadian tersebut telah meninggal 127 orang, dua di antaranya anggota Polri,” kata Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dalam konferensi pers di Malang, Minggu (2/10/2022).

Baca Juga: Jadwal Liga 1 Pekan Ini: Ada Persib Vs Persija dan Arema FC Vs Persebaya

Serbaid.com

Suporter Arema FC yang kecewa dengan kekalahan itu melampiaskan dengan turun ke lapangan mengejar pemain dan ofisial sehingga polisi berupaya menghalau, termasuk menembakkan gas air mata.

Penonton yang panik berlari ke pintu keluar sehingga terjadi penumpukan. Akibatnya fatal, banyak penonton yang terinjak-injak, terhimpit, dan sesak nafas. Selain 125 korban meninggal dunia, tercatat ada 13 unit kendaraan yang mengalami kerusakan, 10 di antaranya merupakan kendaraan Polri.

Tragedi Kanjuruhan ini menjadi yang mematikan ketiga di dunia dari sudut jumlah korban. Korban terbesar pernah terjadi di Stadion Nasional (Estadio Nacional), Lima, Peru, saat laga Peru vs Argentina pada 1964.

Kejadian yang menewaskan 326 orang tersebut terjadi akibat kerusuhan di dalam stadion dan dihalau polisi yang membuat penonton panik berlari di pintu keluar yang ternyata masih tertutup dan membuat banyak yang terinjak-injak.

Baca Juga: Hasil FP3 MotoGP Thailand 2022 – Jorge Martin Tercepat dan Marquez Merana Gara-gara Adik Rossi

Serbaid.com

Selain itu, polisi mencatat, ada sekitar 180 orang yang tengah dirawat di sejumlah rumah sakit. Sedikitnya 17 anak termasuk di antara yang tewas dan tujuh lainnya dirawat di rumah sakit, kata Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Polisi mengatakan 323 orang secara keseluruhan terluka dalam bentrokan itu, beberapa dari mereka masih kritis.

Puluhan penggemar menyerbu lapangan, dan kerumunan mulai melemparkan benda ke polisi dan pejabat di bawah. Kerusuhan terjadi, dan polisi meluncurkan tabung gas air mata ke kerumunan, yang mendorong puluhan ribu penggemar untuk mencoba melarikan diri dari stadion melalui tangganya.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan dalam konferensi pers bahwa 18 petugas yang bertanggung jawab atas penembakan gas air mata, mulai dari tingkat menengah hingga tinggi, sedang diselidiki bersamaan “hal-hal internal yang berkaitan dengan manajemen keamanan.”

Akibat kerusuhan ini, operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) menyetop Liga 1 Indonesia 2022-2023 selama sepekan dan itu merupakan arahan dari ketua umum PSSI Mochammad Iriawan.

Belasungkawa Persebaya
Persebaya Surabaya mengucapkan duka yang mendalam atas jatuhnya korban jiwa setelah laga derby Jatim melawan Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). “Keluarga besar Persebaya turut berdukacita sedalam-dalamnya atas jatuhnya korban jiwa setelah laga Arema FC vs Persebaya. Tidak ada satupun nyawa yang sepadan dengan sepak bola. Alfatihah untuk para korban. Dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” tulis akun Twitter Official Persebaya, @persebayaupdate, Minggu (2/10/2022) dini hari.

Ikuti

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *