Akibat Sering Bersedekah Pemilik Warung Nasi Selamat dari Kebakaran di Simprug
sumber gambar : metro.tempo.co
Ratusan bangunan ludes dilalap api dalam kebakaran di Simprug Golf, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Minggu (21/8/2022). Tercatat ada 133 kepala keluarga atau 398 jiwa yang terdampak.
Warung Brebes Pesona Dua Putri berdiri kokoh di tengah bangunan lain yang habis dilalap api dalam persitiwa kebakaran di Simprug Golf, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Ahad, 21 Agustus 2022. “Sedekah membawa berkah,” ucap Sri Rohayati pemilik tempat makan itu dikutip dari Antara, Selasa, 23 Agustus 2022.
Kebakaran pada Ahad itu menghanguskan rumah ratusan rumah dan menyebabkan 398 jiwa terdampak. Namun, Warung nasi ini masih berdiri kokoh di antara puing-puing bekas bangunan yang mulai runtuh dan ludes hampir menyatu dengan tanah.
Garis polisi masih terbentang pajang mengitari warung yang berukuran 4×12 meter tersebut sejak kebakaran melanda. Warung yang didominasi warna kuning dan hijau ini menjadi saksi bisu ganasnya api yang membakar ratusan rumah warga.
Menurut keterangan warga setempat, warung makan tersebut selamat dari peristiwa kebakaran akibat material bangunan terbuat dari bahan tidak mudah terbakar dan cenderung masih baru, juga tidak memiliki sirkulasi udara di dalam ruangan tersebut, sehingga kobaran api tidak masuk kedalam ruangan.
Warung nasi Warung Brebes Pesona Dua Putri, adalah satu-satunya bangunan yang selamat dari kebakaran yamg terjadi pada Ahad (21/8/2022).
Baca Juga : Sejarah Lubang Buaya dan Asal Usulnya, Mengapa Disebut Lubang Buaya?
Si jago merah melalap rumah milik 133 kepala keluarga (KK) atau 398 jiwa yang terdampak. Sementara, Warung sederhana ini terlihat masih berdiri kokoh di antara puing-puing bekas bangunan yang mulai runtuh dan ludes hampir menyatu dengan tanah.
Pemilik warung nasi tersebut rutin melakukan aksi “Jumat Berkah” dengan memberikan makanan dan minuman gratis kepada warga yang membutuhkan. Selain itu, pemilik warung ini bergabung dalam komunitas di Pamulang dengan menjadi donatur yaitu memberi sedekah berupa uang ketika memiliki rezeki lebih.
Seusai keluar dari warung, ada beberapa relawan yang mulai berdatangan dan membantu mengangkut barang yang masih bisa diselamatkan seperti kulkas, etalase warung dan penanak nasi. Menurut Zaini, saat itu suasana diwarnai kepanikan. Warga menyelamatkan diri dari kobaran api. Ia bersama tiga anggota keluarganya langsung menyelamatkan diri ke tempat yang aman.
Setelah beberapa lama usai pendinginan api, betapa terkejutnya Zaini melihat kondisi warung tempatnya berjualan masih utuh dan tidak habis terbakar seperti rumah lainnya. Setelah ia melihat kondisi warung usai kebakaran tersebut, hanya tembok kamar atas yang gosong sedikit serta ventilasi lantai bawah yang terbakar.
Rajin sedekah
Ia pun menyampaikan kabar tersebut kepada saudaranya sekaligus pemilik warung itu, Sri yang berada di kampungnya, Brebes (Jawa Tengah) “Ya mungkin mukjizat dari Allah SWT. Saudara saya kalau jualan salat dan sedekahnya gak pernah ketinggalan,” katanya
“Setiap Jumat juga selalu memberikan makanan dan minuman gratis,” kata Sri penuh syukur. Sri mengatakan, sudah lama keluarganya melakukan aksi sedekah “Jumat Berkah” dengan memberikan makanan dan minuman gratis kepada warga yang membutuhkan.
Selain itu, pemilik warung ini bergabung dalam komunitas di Pamulang dengan menjadi donatur. Yakni memberi sedekah berupa uang ketika memiliki rezeki lebih. “Kalau saya jualan ada orang minta nasi saya kasih. Dia bayar saya gak mau, malah saya tambahin uang,” tutur Sri.
Baca Juga : Organisasi Komisi Yudisial; Sejarah, Tugas dan Wewenang
Wanita berusia 41 tahun itu mengatakan, rasa sosialnya ini tumbuh dari didikan orang tuanya sejak kecil. Ia sudah terbiasa berbagi rezeki meski terkadang dirinya juga membutuhkan.
Menurut Sri, penghasilannya sebagai penjual warung nasi setiap harinya tak menentu. Terkadang mendapat penghasilan mulai dari Rp900 ribu hingga Rp1,2 juta per hari.
Dengan aksi sosialnya yang dilakukannya ini, Sri tak menampik dirinya sempat rugi namun semua itu kembali kepada rezeki yang telah diatur Tuhan Yang Maha Kuasa. “Ya namanya orang jualan tetap ada ruginya. Cuma gimana lagi ya kita kan sama-sama manusia harus saling bantu,” tuturnya.
Ikuti