Jenis Tank Tempur Andalan TNI yang Salah Satunya Karya Anak Bangsa
JAKARTA – tank tempur andalan TNI siap menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tak dipungkiri, Tank tempur canggih milik TNI AD merupakan alutsista yang berperan penting dalam menjaga kedaulatan NKRI. Kendaraan itu pastinya sangat membantu pergerakan prajurit di medan operasi.
Ada banyak jenis kendaraan lapis baja yang dioperasikan TNI. Tank-tank modern yang dilengkapi dengan teknologi canggih tersebut tidak hanya dibuat oleh industri pertahanan luar negeri tapi juga industri pertahanan dalam negeri hasil karya anak bangsa.
Saat ini, tank-tank tersebut memperkuat Batalyon Kavaleri TNI Angkatan Darat (AD) dan Korps Marinir Angkatan Laut (AL). Berikut ini tank-tank andalan TNI.
1. Tank PT 76
PT-76 adalah tank ringan amfibi Uni Soviet yang diperkenalkan pada awal 1950-an dan segera menjadi tank intai standar Angkatan Darat Soviet dan negara-negara Pakta Warsawa lain. PT-76 banyak diekspor ke negara-negara sahabat Soviet, seperti India, Irak, Suriah, Korea Utara, dan Vietnam Utara. Secara keseluruhan, sekitar 25 negara menggunakan PT-76.
Tank ini difungsikan dalam misi pengintaian dan bantuan tempur. Rangka dasarnya berfungsi sebagai basis pengembangan kendaraan tempur lainnya, seperti kendaraan angkut pasukan BTR-50, kendaraan antipesawat gerak sendiri ZSU-23-4 Shilka, kendaraan artileri gerak sendiri khusus linud ASU-85, dan kendaraan peluncur sistem misil antipesawat 2K12 Kub.
Baca Juga : Di Bully! Usai Sebut Tas Charles & Keith Sebagai Produk Mewah
2. Tank AMX 10 PAC 90
AMX-10P adalah sebuah kendaraan tempur infanteri buatan Prancis. Kendaraan ini dikembangkan pasca tahun 1965 sebagai pengganti peran AMX-VCI dalam kedinasan Prancis; dan prototipe pertama selesai pada tahun 1968. Ia dilengkapi pelindung radiasi nuklir, senjata biologi, ataupun senjata kimia, serta berkemampuan amfibi lengkap dengan jet air untuk bermanuver di air. AMX-10P dioperasikan oleh Prancis pada masa lalu, serta digunakan pula di Indonesia, Uni Emirat Arab, Yunani, Qatar, Arab Saudi, Singapura, dan Meksiko.
AMX-10 PAC 90 yang digunakan Korps Marinir ini telah dikembangkan kemampuannya di mana propulsi jet air ditingkatkan hingga kecepatan 10 Km/jam (6,2 mph). Kendaraan lapis baja ini mengusung jenis kubah meriam TS-90 dengan kanon jenis GIAT CS-90F-90 mm high velocity. Dalam pertempuran, kendaraan lapis baja ini bisa membawa 30 amunisi.
3. Tank BMP 3F
BMP-3F merupakan tank amfibi jenis armoured personnel carrier buatan Rusia. Tank ini dianggap lebih andal dibandingkan dengan pendahulunya, tank PT 76. Tank BMP-3F pertama kali tiba di Indonesia pada 2010 sebanyak 17 unit kemudian pada 2013 kembali datang sebanyak 37 unit.
Tank amfibi ini mampu mengisi amunisi berkaliber 100 mm secara otomatis dan dilengkapi senjata lain berupa senapan mesin 30 mm dan PKT 7,62 mm. BMP 3F masuk dalam kelas amphibious infantry fighting vehicle karena memiliki bobot kosong 18,5 ton, panjang 7,14 meter, lebar 3,2 meter, dan tinggi 2,4 meter. Tank ini dapat membawa tiga awak, komandan, dan tujuh personel bersenjata lengkap.
Tank Amfibi BMP-3F tersebut secara resmi diserahkan kepada Komandan Korps Marinir TNI AL Mayjen TNI (Mar) A Faridz Washington. hadir dalam acara serah terima tersebut Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kasad Jenderal TNI Budiman, Kasal Laksamana TNI Marsetio, dan Kasau Marsekal TNI IB Putu Dunia, Ka Baranahan Kemhan Laksda TNI Ir. Rachmad Lubis serta pejabat teras Kemhan dan Mabes TNI ketiga angkatan.
Baca Juga : Sejarah Lubang Buaya dan Asal Usulnya, Mengapa Disebut Lubang Buaya?
4. Tank LVT7-A1
Tank Type LVT-7 A1 tersebut secara simbolis dari Perwakilan Pemerintah Korea Selatan kepada Dirjen Renahan Departemen Pertahanan Marsekal Muda TNI Erris Herryanto, yang selanjutnya diserahkan lagi ke Aslog Kasal Laksamana Muda TNI Hardiwan, yang pada akhirnya ke Mako Kormar dan diterima oleh Komandan Korps Marinir.
Karakteristik Tank Ranpur Jenis LVT-7 A1, adalah : Berat Siap tempur 22, 8 Ton, Panjang 7,94 M, Lebar 3,27 M, Tinggi 3,26 M, Daya Angkut 3 Crew dan 21 Personel 30 Unit Cargo, Mesin Type Detroit Diesel 8V-53T (LVT-7) 400 PK dan Cummins VT – 400 903 (LVT-7 A1) 525 PK, Kecepatan Darat mencapai 64 – 72 Km/Jam, Sedangkan Kecepatan di Air 9 – 13 Km / Jam.