Informasi Berita Terkini dan Terbaru Hari Ini

BERITATERPOPULER

Seol Korea Selatan Diterjang Banjir Bandang Terparah di Tahun 2022

sumber gambar : cnbcindonesia.com

Hujan deras pada Senin 8 Agustus 2022 malam menenggelamkan jalan, membanjiri stasiun metro dan menyebabkan pemadaman listrik di seluruh kota dan provinsi tetangga.

Banjir di Korea Selatan tahun 2022 ini adalah yang terbesar dalam 80 tahun terakhir. Diperkirakan, banjir di Korea Selatan ini bisa semakin parah pada hari selanjutnya.

Pihak berwenang setempat telah memperingatkan hujan susulan masih mungkin akan terjadi di Seoul dan menyebabkan dampak lebih parah.

sumber gambar : tribunnews.com

“Beberapa daerah menerima tingkat curah hujan tertinggi dalam 80 tahun,” kata badan meteorologi Korea seperti dikutip dari BBC, Selasa (9/8/2022).

Pejabat cuaca Korea Selatan mengatakan hujan kemungkinan akan berlanjut selama beberapa hari.

Gambar-gambar yang beredar menunjukkan air banjir Seoul mengalir menuruni tangga metro, mobil-mobil yang diparkir terendam hingga ke btas jendela dan orang-orang menyeberang jalan dengan air setinggi lutut.

Laporan lokal mengatakan tiga korban – dua saudara perempuan berusia empat puluhan dan seorang gadis 13 tahun – tinggal di sebuah apartemen semi-basement yang dikenal sebagai banjiha.

Korban banjir Korea Selatan lainnya termasuk satu orang yang tersengat listrik, satu orang ditemukan di bawah reruntuhan halte bus dan satu lagi tewas tertimbun tanah longsor. Sedikitnya 14 orang terluka dan enam lainnya dilaporkan hilang.

Baca Juga : Sangat Mengejutkan, Harga Emas Antam Naik, Sejak 3 September 2022

Presiden Korea Selatan Minta Warga di Daerah Berisiko Tinggi Dievakuasi

sumber gambar : news.detik.com

Beberapa bagian Seoul, kota pelabuhan barat Incheon dan Provinsi Gyeonggi di sekitar Seoul mencatat curah hujan lebih dari 10 cm per jam pada Senin malam, menurut kantor berita Yonhap.

Sementara itu, Distrik Dongjak Seoul mencatat lebih dari 141,5 mm hujan per jam – tingkat tertinggi sejak 1942, menurut Administrasi Meteorologi Korea (KMA).

Setidaknya 163 orang di Seoul telah kehilangan tempat tinggal dan berlindung di sekolah dan fasilitas umum, menurut Yonhap.

Hujan juga mempengaruhi transportasi umum, karena rel kereta api yang banjir memaksa penghentian layanan kereta api di Seoul dan Incheon.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol memerintahkan pejabat pemerintah untuk mengevakuasi penduduk dari daerah berisiko tinggi, dan mendesak bisnis untuk memberi karyawan jam kerja yang fleksibel pada Selasa pagi.

KMA terus mengeluarkan peringatan hujan lebat di seluruh Seoul dan wilayah metropolitan sekitarnya, dan mengatakan pihaknya memperkirakan curah hujan di bagian tengah negara itu akan berlanjut setidaknya hingga Rabu.

Baca Juga : Lake Toba Film Festival 5.0 Ingin Bangkitkan Ekosistem Film di Sumatera Utara

Kemlu RI: Banjir Korea Selatan Landa Seoul, Incheon, Gyeonggi, dan Gangwon

sumber gambar : utaratimes.pikiran-rakyat.com

Kementerian Luar Negeri RI memberikan update terbaru mengenai banjir yang melanda ibu kota Korea Selatan. Banjir menghantam Seoul dan wilayah sekitarnya seperti Incheon dan Provinsi Gyeonggi. 

“KBRI Seoul telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan menghubungi simpul-simpul masyarakat Indonesia. Hingga saat ini tidak terdapat WNI yang terdampak langsung akibat bencana banjir tersebut,” jelas Judha.

KBRI Seoul mencatat totalnya 36.399 orang WNI yang menetap di Korea Selatan.

Masyarakat Indonesia di Korea Selatan diminta untuk terus memantau informasi dan petunjuk dari otoritas setempat. Hotline KBRI Seoul dapat dihubungi di nomor +82 10-5394-2546. 

Di Distrik Gangnam yang mewah dan sangat terkonsentrasi, beberapa bangunan tanpa listrik dan telah terendam air, sementara mobil, bus, dan stasiun kereta bawah tanah terendam, membuat orang-orang terdampar. Beberapa toko juga terendam air.

Bagian selatan Seoul dilaporkan menerima lebih dari 100 mm (3,9 inci) curah hujan per jam pada Senin malam, dengan beberapa bagian kota telah menerima 141,5 mm curah  hujan, yang terburuk dalam 80 tahun, menurut media lokal mengutip Administrasi Meteorologi Korea (KMA).

Ikuti

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *