Beberapa Fakta Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap Kuat
sumber gambar : bisnis.co.tempo
Pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,44 persen pada triwulan I tahun 2022 merupakan salah satu yang tertinggi di dunia saat banyak negara sedang dalam pemulihan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia 2022 mencapai 5,31%. Pertumbuhan ekonomi Indonesia disebut tertinggi dibandingkan AS dan China.
Pertumbuhan ekonomi tahun 2022 menguat dibandingkan dengan 2021 yang hanya 3,70%. Pertumbuhan ekonomi tahunan mencapai level 5% seperti sebelum pandemi Covid-19.
Beberapa fakta tentang pertumbuhan ekonomi ini:
1. Konsumsi Rumah Tangga
Ekonomi RI ditopang oleh konsumsi rumah tangga (RT) tumbuh 4,93%, konsumsi pemerintah minus 4,51%, investasi 3,87%, ekspor 16,28%, dan dikurangi impor yang tumbuh 14,75%.
“Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan dengan Amerika Serikat yang tumbuh 2,1%, Uni Eropa 3,6%, Tiongkok 3,0%, dan Korea Selatan 2,6% meskipun lebih rendah jika dibandingkan dengan India yang tumbuh 7,0%,” ujar Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi Arif Budimanta di Jakarta, Senin (6/2/2023).
Baca Juga : Organisasi BNN, Badan Narkotika Nasional: Tugas dan Fungsinya
2. Terbantu Ekspor
esin pertumbuhan ekonomi selanjutnya adalah ekspor. Kinerja ekspor yang kuat juga menopang laju pertumbuhan ekonomi. Pada triwulan IV 2022, ekspor secara riil tumbuh sebesar 14,9% (yoy) dan secara tahunan tumbuh 16,3% (yoy).
“Upaya hilirisasi sumber daya alam, terutama mineral, menjadi salah satu sumber utama pendorong kinerja ekspor di tahun 2022. Kinerja positif ekspor memberikan hasil yang baik bagi neraca perdagangan Indonesia secara nominal yang mencatatkan total surplus sepanjang tahun 2022 sebesar USD54,5 miliar, tertinggi dalam sejarah,” kata Menkeu Sri Mulyani
Laman bi.go,id, mencatat pertumbuhan ekspor meningkat sebesar 19,74 persen YoY. Hal ini terjadi karena mendapat sokongan permintaan mantra dagang yang semakin memba
3. Lapangan Usaha Tumbuh Pesat
Salah satu bentuk pemulihan ekonomi nasional dapat dilihat dari meningkatnya lapangan usaha di berbagai kawasan pada triwulan I 2022. Beberapa sektor yang menunjukan pertumbuhan berasal dari Industri Pengolahan, Transportasi dan Pergudangan, serta Perdagangan Besar dan Eceran.
Lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum juga mencatat pertumbuhan yang tinggi. Hal ini disebabkan karena didorong peningkatan mobilitas, pelonggaran syarat perjalanan, sumber pembiayaan, aktivitas dunia usaha, dan peningkatan aktivitas terkait perayaan HBKN.
Baca Juga : Polisi Akan Tutup Jalan Merdeka Barat-Harmoni Pasal Demo 1209 PA 212
4. RAPBN akan Fleksibel
Demi perekonomian yang lebih baik, pemerintah menyusun berbagai strategi yang kredibel dan sehat. Laman menpan.go.id menulis bahwa Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2023 juga akan dirancang agar mudah menyesuaikan dengan gejolak perekonomian global atau sebagai shock absorber.
Ikuti