Informasi Berita Terkini dan Terbaru Hari Ini

TERKINIWISATA

Harga Tiket Museum Indonesia TMII dan Koleksi Lengkap

Indonesia memang negara yang kaya budaya, Museum Indonesia menjadi saksi kekayaan tersebut. Museum Indonesia terletak di wilayah taman miniatur Indonesia yang indah. Museum ini dibangun oleh almarhum Ibu Tien Soeharto, istri mantan presiden Soeharto. Bangunan museum ini bergaya rumah Bali dan terdiri dari tiga lantai.

Di lantai pertama, wisatawan dapat menyaksikan budaya dan adat istiadat dari 33 provinsi di Indonesia. Di lantai dua, ditampilkan benda-benda budaya lingkungan sekitar dengan tema manusia dan lingkungan. Di lantai tiga, wisatawan bisa melihat berbagai karya seni budaya Indonesia. Wisatawan diajak menjelajahi kekayaan budaya Indonesia melalui museum ini.

Harga Tiket Masuk Museum Indonesia

Wisatawan harus pergi ke kawasan TMII untuk mengunjungi tempat wisata ini. Harga museum juga berbeda dengan tiket masuk TMII. Namun jangan khawatir, harganya masih sangat terjangkau.

Harga Tiket Masuk
Tiket masukRp15.000

Jam Buka Museum Indonesia

Museum ini buka setiap hari pada jam yang sama. Wisatawan bisa berkunjung dari pagi hingga sore hari.

Jam Operasional
Setiap hari09:00 – 16:00 WIB

Kemegahan Bangunan Museum Indonesia Bak Istana

sumber: Bangunan Museum Indonesia tampak Luar. Foto: Gmap/Cs Leung

Dilihat dari halaman, bangunan megah bergaya Bali ini terlihat sangat menawan. Bangunan seluas 7.000 meter persegi ini merupakan karya arsitek kenamaan Bali, Ida Bagus Tugur. Bangunan ini mengandung filosofi Bali yaitu Tri Hita Karana. Yang berarti tiga sumber kebahagiaan manusia, yaitu hubungan yang baik antara manusia, lingkungan dan Tuhan.

Filosofi Tri Hita Karana diwujudkan pada tiga lantai gedung museum, tidak hanya di luar. Di lantai dasar terdapat lantai Bhinneka Tunggal Ika yang menunjukkan adat istiadat dari 33 provinsi di Indonesia. Di lantai dua bertemakan hubungan antara manusia dan lingkungan dengan koleksi benda-benda budaya. Dan yang ketiga adalah lantai yang menampilkan seni dan kerajinan hasil kreasi manusia.

Keunikan bangunan museum yang megah ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Tidak jarang wisatawan memotret bangunan museum ini sebagai latar belakang.

Memaknai Hubungan Manusia Dengan Sesamanya Di Lantai Pertama

sumber: Diorama Pementasan Wayang yang sangat mirip dengan Aslinya. Foto: Gmap/Andy CY Chen

Wisatawan yang memasuki ruangan dari lantai satu langsung disambut oleh teater boneka. Teater boneka itu adalah replika dari Ruang Kaca. Akan ada dalang, sinden, penabuh gamelan, wayang, gamelan dan latar belakang pertunjukan. Dalang dan semuanya seukuran manusia sehingga terlihat begitu nyata.

Berbagai koleksi wayang juga terdapat di sisi timur bangunan. Mereka adalah Wayang kulit, Wayang klitik, Wayang soihtu dan lain-lain. Selain itu, berbagai alat musik tradisional juga dipajang di ruang kaca tersebut.

Ada juga koleksi berbagai pakaian adat dan pakaian pengantin. Bahkan koleksi museum ini merupakan yang terlengkap di dunia. Variasi pakaian adat ini mencerminkan bahwa Indonesia begitu beragam. Baik dari segi pakaian, kesenian, adat istiadat, agama dan lainnya.

Mengenal Budaya Dan Sejarah Di Lantai Dua

sumber: Diorama Upacara Adat Pernikahan. Foto: Gmap/Mohanraj Rasu

Di lantai dua, Anda bisa melihat terbentuknya hubungan manusia dengan lingkungan. Lantai ini memiliki berbagai benda budaya di lingkungan sekitarnya. Hal ini terlihat dari pajangan rumah adat tradisional, musholla dan sawah. Ketika sebuah bangunan beradaptasi dengan kondisi lingkungan tempat ia dilahirkan.

Selain itu, ruang pernikahan Palembang, sebuah ruangan di Jawa Tengah, hingga ruang dapur suku Batak. Selain rumah adat, warga disuguhi atraksi budaya dan mata pencaharian. Misalnya alat tangkap ikan, alat berburu dan memanen, alat pertanian. Bahkan, dipajang juga daun lontar yang dulunya merupakan alat tulis.

Selain itu, terdapat koleksi diorama yang menggambarkan upacara adat provinsi-provinsi di Indonesia. Seperti Mitoni, Mepandes, Khitanan, Jatuh Tanah, Penobatan Datuk, Pernikahan Adat Sumatera Barat. Selain itu, wisatawan juga bisa melihat berbagai alat transportasi. Misalnya becak, gerobak sapi, perahu pinus.

Menuju Ruang Puncak Di Lantai Tiga

sumber: Hasil Kerajinan Tangan. Foto: Gmap/Dini Triyama

Berbagai hasil kerajinan tangan para seniman dipamerkan di lantai tiga. Ada berbagai kain seperti tenun, batik dan songket. Ada juga kerajinan tangan yang terbuat dari berbagai bahan seperti perak, tembaga, kuningan, dan logam. Ada patung lain yang dipamerkan, antara lain dari Bali, Asmati dan Toraja.

Selain pameran tetap, Museum Indonesia memiliki jadwal pameran khusus setiap tahunnya. Contohnya seperti pameran topeng, pameran kain, pameran lukisan dan pameran senjata. Pameran bisa di dalam atau di luar museum. Dan terkadang kami juga berlatih melakukan hal-hal yang berhubungan dengan tema tersebut, seperti membatik dan wayang.

Memaknai Hidup Dari Ukiran Pohon

Bahkan di lantai tiga, wisatawan bisa melihat ukiran kayu dari pohon raksasa. Pohon ini merupakan pohon kehidupan yang dihiasi ukiran kayu yang rumit dan detail. Patung-patung kayu ini tanpa kompromi merupakan karya seniman Jepara, Bali, Asmati dan Toraja. Pohon ini memiliki tinggi 8 meter dan lebar 4 meter.

Patung kayu ini penuh dengan makna yang disebut “pohon kehidupan”. Filosofi nama ini menggambarkan bahwa alam semesta mengandung unsur-unsur dasar. Elemen dasarnya adalah air, api, tanah dan udara. Pohon ini berwarna hitam dan terletak di tengah ruangan.

Lokasi Museum Indonesia

Obyek wisata ini berada di kawasan taman miniatur Indonesia yang indah. Yaitu Jalan Taman Mini Indonesia Indah, Ceger, Kecamatan Cipayung, Kota Jakarta Timur.

IKUTI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *