Ekspor Mobil Rakitan Indonesia Meroket 167 Persen

Meski jumlah infeksi Covid-19 semakin meningkat, namun jelas hasil industri mobil Indonesia cukup menjanjikan. Salah satu indikatornya adalah kinerja ekspor mobil produksi Indonesia pada Januari-Juni 2022 yang naik cukup tinggi yakni mencapai 167 persen.

Menurut Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), ekspor mobil CBU Indonesia pada semester I tahun ini sebanyak 393.151 unit.

lebih banyak dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang hanya 147.203 unit. Ledakan ekspor tersebut antara lain karena kontribusi merek baru Hyundai yang mulai mengekspor mobil buatan anak negeri ke luar negeri. Berdasarkan informasi yang ada, PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMID) memulai pengiriman berkelanjutan sebanyak 12.552 unit ke Kreta dari Februari hingga Juni. Diproduksi di pabrik Cikarang di Bekasi, Jawa Barat, sport utility vehicle (SUV) ukuran menengah ini sukses merambah beberapa negara dan kawasan, antara lain Filipina, Vietnam, Timur Tengah, Afrika, dan kawasan Asia-Pasifik.

Pada paruh pertama 2022, Toyota tetap menjadi pengekspor mobil CBU Indonesia terbesar ke pasar luar negeri. Meskipun Daihatsu merupakan pengekspor terbesar dalam hal total kapasitas produksi, sebagian besar mobil yang dikirim merupakan pesanan baik dari Toyota maupun Toyota Global. Total ekspor PT Astra Daihatsu Motor sebanyak 69.168 unit, dimana D-cars sendiri mencapai 1.098 unit.

Pikap dan van Gran Max diekspor ke Malaysia dan Jepang. Daihatsu juga mendapat backorder dari Mazda yang menjual model yang sama dengan Bongo minibus all wheel drive (AWD) dan pikap sebanyak 1.153 unit. Sisanya sebanyak 66.917 unit diekspor mobil CBU berlogo Toyota Indonesia yaitu Wego, Avanza, Town Ice, Lite Ice, Rush dan Raize.

Sumber: Google Image

Kemudian ada PT Toyota Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang mengekspor sebanyak 64.642 unit. Fortuner tentu jadi basisnya, lalu Avanza, Innova, Veloz, Sienta, Yaris. dan Vios. Perlu dicatat bahwa perkembangan ekspor mobil CBU Indonesia akan berdampak signifikan terhadap neraca perdagangan Indonesia karena dolar AS terus menguat terhadap rupiah.

IKUTI

Posted In : ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *