8 Pasukan Elite Perempuan yang Terkenal di Dunia

Pasukan khusus adalah satuan elit militer yang dirancang untuk menghadapi situasi ekstrem yang tak dapat ditangani oleh tentara reguler. Mereka dilatih secara intensif untuk misi-misi khusus seperti pengintaian, penyelamatan sandera, penanggulangan terorisme, dan operasi militer non-konvensional. Ciri utama dari pasukan khusus adalah kemampuan tempur yang luar biasa, taktik siluman, dan ketahanan fisik serta mental yang berada di atas rata-rata. Keberadaan mereka sering kali menjadi kartu truf dalam menjaga keamanan nasional maupun terlibat dalam operasi internasional.

Setiap negara memiliki pasukan elitnya masing-masing, dengan spesialisasi berbeda yang disesuaikan dengan kebutuhan geopolitik dan ancaman keamanan negara tersebut. Beberapa di antaranya bahkan diakui dunia sebagai unit paling tangguh yang pernah ada. Mereka kerap menjadi garda terdepan dalam misi-misi berisiko tinggi dan sering kali tak terekspos oleh publik demi kerahasiaan operasi.

1. Navy SEAL, Amerika Serikat

Navy SEAL (Sea, Air and Land) adalah unit pasukan khusus legendaris milik Angkatan Laut Amerika Serikat yang dikenal karena ketangguhan fisik dan kecerdasan taktisnya. Mereka ditugaskan untuk operasi yang sangat rahasia, termasuk pembunuhan Osama bin Laden pada 2011. Untuk menjadi bagian dari unit ini, seorang kandidat harus melewati serangkaian tes berat: berenang 500 meter dalam 10 menit 30 detik, melakukan 79 push-up dan sit-up, 11 pull-up, serta lari sejauh 1,5 mil dalam 10 menit 20 detik.

Setelah lolos seleksi awal, pelatihan mereka belum selesai. Para calon SEAL harus menjalani pelatihan selama 18 bulan, termasuk pelatihan udara dan bawah laut, taktik pertempuran, serta penyamaran dan pengintaian. Dikenal dengan kemampuan bertempur dalam segala medan dan cuaca, Navy SEAL menjadi simbol supremasi militer AS dalam operasi khusus.

2. Special Forces (Green Berets), Amerika Serikat

Special Forces atau lebih dikenal sebagai Green Berets adalah unit pasukan khusus dari Angkatan Darat AS yang tak kalah hebat dari Navy SEAL. Mereka memiliki moto “De Oppresso Liber” yang berarti “membebaskan yang tertindas”, mencerminkan fokus mereka pada pemberdayaan pasukan lokal di zona konflik. Dikenal dengan baretnya yang berwarna hijau, pasukan ini diresmikan seragamnya oleh Presiden John F. Kennedy pada tahun 1961.

Green Berets tidak hanya ditugaskan dalam operasi militer, tetapi juga dalam misi bantuan kemanusiaan, perdamaian, dan penanggulangan narkoba lintas negara. Pelatihan mereka mencakup bahasa asing, diplomasi, dan teknik infiltrasi. Dengan keterampilan ini, mereka sering kali ditugaskan sebagai pelatih militer negara sekutu atau pejuang lokal di zona perang.

3. Jegertroppen, Norwegia

Norwegia merupakan pelopor kesetaraan gender dalam militer. Pada 1985, mereka menjadi negara NATO pertama yang mengizinkan perempuan bertugas dalam semua unit tempur. Pada 2014, Norwegia mendirikan Jegertroppen atau “Hunter Troop”, yang merupakan unit pasukan khusus perempuan pertama di dunia.

Jegertroppen dilatih untuk pengumpulan intelijen dan pendekatan terhadap perempuan dan anak-anak di wilayah konservatif. Program pelatihannya sangat ketat, termasuk perjalanan sejauh 30 km dengan beban berat dan logistik terbatas. Kini, keberadaan mereka menjadi bukti bahwa kehebatan pasukan khusus tidak terbatas pada gender, tetapi ditentukan oleh dedikasi dan kapasitas luar biasa.

4. Pasukan Perempuan Rusia

Rusia memiliki sejarah panjang dalam mengikutsertakan perempuan dalam perang, sejak Perang Dunia I dan II. Mereka bertugas sebagai penembak jitu, pilot pesawat tempur, hingga teknisi tank. Saat ini, sekitar 10% dari total personel Angkatan Darat Rusia adalah perempuan—sekitar 35.000 orang.

Para tentara perempuan Rusia dikenal karena dedikasi dan ketahanan mereka dalam situasi ekstrem. Mereka dilibatkan dalam pelatihan dan operasi yang setara dengan rekan prianya. Keikutsertaan mereka dalam perang modern dan operasi intelijen membuktikan bahwa kekuatan militer Rusia bersifat inklusif dan adaptif terhadap tantangan zaman.

5. Tentara Perempuan Ukraina

Ukraina telah mengalami transformasi besar dalam militernya sejak konflik dengan Rusia pecah. Saat ini, sekitar 57.000 perempuan bergabung dalam Angkatan Bersenjata Ukraina, menjadikannya salah satu pasukan militer dengan keterlibatan perempuan terbesar di Eropa.

Mereka aktif di medan tempur, termasuk di Donetsk—wilayah yang menjadi pusat pertempuran. Dokumentasi dari Anadolu Agency menyoroti kontribusi signifikan para tentara perempuan ini dalam mempertahankan kedaulatan negaranya. Partisipasi mereka bukan hanya simbol semangat juang, tetapi juga bentuk perlawanan kolektif terhadap ancaman eksternal.

6. National Gendarmerie Intervention Group (GIGN), Prancis

GIGN adalah pasukan elit Prancis yang dikenal karena seleksi super ketat dan pelatihan fisik serta mental yang ekstrem. Dari 120 peserta pelatihan awal, hanya 18 orang yang lolos seleksi dalam waktu dua minggu pertama. GIGN dirancang untuk menghadapi operasi antiterorisme, pembajakan, dan penyelamatan sandera tingkat tinggi.

Pelatihan mereka mencakup teknik menembak presisi, pertarungan tangan kosong, hingga penjinakan bom. Dalam sejarahnya, GIGN sukses menyelesaikan lebih dari 1.800 operasi tanpa satu pun korban sandera—menjadikannya salah satu pasukan khusus paling efektif di dunia.

7. Special Services Group (SSG), Pakistan

SSG Pakistan adalah pasukan elite yang dibentuk untuk menghadapi ancaman lintas batas dan terorisme domestik. Calon anggota harus menjalani pelatihan fisik ekstrem, kursus komando selama 25 minggu, dan pelatihan penerbangan. Mereka dikenal atas keberhasilan operasi pembebasan sandera dan kontra-insurjensi.

SSG aktif di berbagai zona konflik seperti di perbatasan India-Pakistan dan Afghanistan. Kemampuan tempur mereka dilengkapi dengan keahlian dalam medan ekstrem dan pengintaian, menjadikan mereka kekuatan yang sangat diperhitungkan di kawasan Asia Selatan.

8. Joint Task Force 2 (JTF2), Kanada

JTF2 adalah unit pasukan khusus Kanada yang beroperasi dalam kerahasiaan tinggi. Didirikan sejak 1993, mereka memainkan peran kunci dalam operasi penyelamatan dan kontra-terorisme internasional. Slogan mereka, “pisau bedah, bukan palu,” menggambarkan pendekatan presisi dalam menyelesaikan misi.

Meski publikasi tentang aktivitas JTF2 sangat minim, diketahui bahwa mereka aktif dalam operasi NATO dan pernah bertugas di Irak dan Bosnia. Dengan markas besar di Ottawa dan dipimpin oleh Michael Rouleau, JTF2 menjadi pelindung utama kepentingan Kanada di luar negeri dan simbol kekuatan militer yang elegan dan mematikan.

Kesimpulan

Pasukan khusus di seluruh dunia dibentuk untuk menjalankan misi-misi yang membutuhkan keahlian tingkat tinggi, keberanian luar biasa, dan strategi yang presisi. Dari SEAL AS yang legendaris, hingga Jegertroppen Norwegia yang inovatif, setiap satuan membawa cerita dan kontribusi tersendiri dalam dunia militer global. Peran perempuan yang kian signifikan juga mencerminkan bahwa kekuatan dan ketangguhan dalam pertahanan tidak terbatas pada gender.

Dalam dunia yang penuh ketidakpastian dan ancaman modern, keberadaan pasukan elit ini menjadi garda terdepan dalam menjaga stabilitas, keamanan, dan kedaulatan negara. Mereka adalah pahlawan senyap yang siap bertindak saat dunia dalam bahaya.

Jangan ketinggalan berita terkini dan konten menarik dari SerbaID!
Dukung Kami:

Posted In : ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *