
“Cling wrap kan banyak digunakan untuk membungkus makanan, sisa lauk yang di mangkuk, atau bungkus sayur dan dimasukkan ke kulkas. Cuma kan cling wrap itu plastik, jadi pemakaiannya pun satu kali dan langsung dibuang,” jelas Naomi.
Pemilik usaha KALIKA Beeswax Foodwrap Nina Widjaja juga menyampaikan hal serupa.
“Beeswax wrap adalah kain yang di-infused pakai campuran beeswax (lilin lebah). Jadi kalau KALIKA, campurannya itu ada beeswax dari hutan di NTT, resin pohon pinus, dan minyak kelapa,” ujar Nina.
Tak seperti plastik, beeswax wrap bisa digunakan berulang kali selama satu tahun bahkan lebih, selama lapisan lilin lebahnya tidak menghilang.

Bisa membungkus hampir semua makanan
Lebih lanjut, Naomi menyampaikan jenis makanan yang bisa dibungkus menggunakan beeswax wrap.
Menurutnya, beeswax wrap bisa digunakan untuk membungkus buah, sayur, keju, roti, hingga gorengan.
“Saya pernah coba membungkus apel dengan beeswax wrap selama 7-10 hari masih oke, tetapi tidak seperti baru, cuma tidak browning, browing-nya sangat mild dan teksturnya tidak lembek,” kata Naomi.
Selain itu, beeswax wrap juga bisa digunakan untuk menutup wadah makanan, seperti disampaikan Nina.
Hanya dua jenis makanan yang tidak bisa dibungkus menggunakan beeswax wrap, yaitu makanan mentah dan makanan panas.
Sebab, panas makanan bisa membuat lilin lebah yang menempel pada kain meleleh, sementara makanan mentah dapat menyebabkan kontaminasi silang.