Harga Pertalite Lebih Mahal Dibandingkan “Pertamax”nya Malaysia
Pemerintah Malaysia terus mensubsidi bahan bakar minyak (BBM) bensin dan solar RON 95. Subsidi yang diberikan relatif besar, 54% dari harga pasar BBM saat ini. Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin mengungkapkan harga pasar bensin RON 95 dalam tweet baru-baru ini. Bensin RON 95 diharapkan dijual pada RM 4,52/l (Rs 15,286). Namun saat ini, bahan bakar RON 95 masih dijual dengan harga RM2,05/liter atau Rs 6.936.
Artinya pemerintah Malaysia membayar RM2.47 atau IDR 8353 untuk setiap liter bensin RON 95 yang dibeli masyarakatnya. Besaran subsidi mencapai 54% dari harga pasar bensin RON 95. Kini, pemerintah Malaysia kembali mempertimbangkan untuk mengalokasikan subsidi BBM. Menurut Menteri Keuangan Malaysia Tengku Datuk Seri Zafrul Abdul Azis, pemerintah sedang menguji mekanisme subsidi BBM untuk pengguna tertentu. Namun batas waktu pelaksanaannya tidak disebutkan.
Dia mengatakan pemerintah saat ini sedang menguji sejumlah proposal untuk menentukan tindakan terbaik sebelum mempresentasikannya kepada pemerintah. “Kami akan mencoba dan memutuskan kapan kami puas dengan mekanisme dan platformnya, bagaimana kami akan menggunakannya. Jelas bahwa pengalaman pelanggan berbeda di pedesaan dan di kota,” katanya.
Tengku Zafrul mengatakan akan turun ke SPBU untuk menguji mekanisme atau platform yang diberikan kepada pemerintah. Situasi harga BBM di Indonesia cukup jauh dibandingkan dengan negara tetangga kita Malaysia yang kualitas BBM-nya lebih tinggi yaitu RON 95 yang harganya sekitar Rp 6000 per liter. Pemerintah Malaysia memberikan subsidi yang sama seperti di Indonesia, tetapi subsidinya sangat tinggi dan kualitas bahan bakarnya jauh lebih baik. Pada saat yang sama, BBM bersubsidi di Indonesia yang kualitasnya paling rendah dan juga relatif kecil.
Harga BBM di Malaysia dilaporkan secara rutin oleh Kementerian Perdagangan Dalam Negeri dan Pengguna Halehwal (KPDNHEP). Pada April 2022, bensin oktan 95 atau RON 95 akan dijual di Malaysia dengan harga RM2,05 atau dikonversi menjadi Rp6.900 per liter (kurs Rp3. 400).
Djoko Siswanto, Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN), menjelaskan terdapat perbedaan yang cukup mencolok dalam pelaksanaan subsidi di Malaysia dan Indonesia. Hal ini memungkinkan pemerintah Malaysia untuk mensubsidi bahan bakar dalam jumlah besar. Menurut Djoko, sumber pendanaan subsidi BBM di Malaysia berasal dari pajak karbon yang diberlakukan di sana.
IKUTI