GANJAR PRANOWO – Profil, Pengalaman, dan Prestasi Tokoh
Ganjar Pranowo adalah salah satu figur politik yang sangat dikenal di Indonesia, terutama di Jawa Tengah. Beliau lahir pada tanggal 14 September 1968 di Semarang, Jawa Tengah. Sebagai seorang politisi yang memiliki banyak pengalaman dalam dunia pemerintahan, Ganjar Pranowo telah menunjukkan kepemimpinan yang luar biasa selama karir politiknya. Artikel ini akan mengulas profil dan peran penting Ganjar Pranowo dalam pembangunan Jawa Tengah.
1. Profil Ganjar Pranowo
Lahir di Karang Anyar, 28 Oktober 1968, Ganjar Pranowo SH dikenal sebagai sosok yang cerdas, percaya diri, dan pintar bicara. Pria lulusan Universitas Gajah Mada yang aktif berorganisasi sejak mahasiswa tahun 1992. Ia juga sedang menjabat sebagai Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) selama dua periode, yaitu 2014–2019 dan 2019–2024; sekaligus Ketua Umum Persatuan Radio TV Publik Daerah Seluruh Indonesia.
Baca Juga :
Nusantara Ibu Kota Negara Baru: Proyek Megah yang Menandai Kemajuan Indonesia
2. Pendidikan SD SMP SMA Kuliah
SD Kutoarjo, Jawa Tengah. Memasuki SMP, Ganjar dan keluarganya pindah ke Kutoarjo untuk mengikuti tempat tugas ayahnya. Selanjutnya, ia bersekolah di SMP Negeri 1 Kutoarjo atau saat ini menjadi SMP Negeri 3 Purworejo. Lulus dari sekolah menengah pertama melanjutkann ke jenjang SLTA , SMA BOPKRI, Yogyakarta. Di SMA, ia aktif dalam kegiatan kepramukaan . Menjelang kelulusan SMA pada akhir dekade 1980-an, sang ayah pensiun dari kedinasannya di Polri Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, ibu Ganjar membuka warung kelontong, sementara ia sempat berjualan bensin di pinggir jalan.
Tamat SMA, ia melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum UGM, Yogyakarta. Di kampus, ia bergabung dengan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) serta kegiatan pecinta alam di mana ia pernah melatih untuk SMA Negeri 8 Yogyakarta dan SMA Negeri 1 Sewon, Bantul. Selama kuliah di UGM, Ganjar mengaku sempat cuti kuliah selama dua semester akibat tidak memiliki biaya untuk perkuliahan. Ganjar juga meraih gelar S2 (master) di jurusan Ilmu Politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia. Ganjar mengaku memiliki hobi demonstrasi semasa kuliah. Ia pernah mendemo rektor UGM kala itu (periode 1986-1990) Koesnadi Hardjasoemantri dan ikut serta dalam demonstrasi menolak penggusuran untuk proyek Waduk Kedungombo.
3. Pengalaman di jabatan pemerintahan dan non pemerintahan sesuai kronologi waktu tahun nya
Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko resmi dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah periode 2013-2018 pada 23 Agustus 2013. Dalam proses pelantikan itu Ganjar mendapat tanda pangkat jabatan dan kata-kata pelantikan, serta melakukan penandatanganan pakta integritas dan penandatanganan berita acara serah terima jabatan. Setelah dilantik, dia akan melaksanankan program yang telah digadang-gadangkan yakni “Agenda 18”. Berhasil mengembang tugas selama 5 tahun masa jabatan, Ganjar berhasil terpilih kembali menjadi Gubernur Jawa Tengah untuk periode 2018-2023.
Ganjar Pranowo memimpin 3.000 pelajar yang menggelar aksi antikorupsi. Dalam kegiatan itu, Ganjar mengajak ribuan pelajar menempel stiker anti korupsi di sejumlah mobil dinas Pemprov Jateng. Ganjar menjelaskan tujuan dari penempelan stiker anti korupsi itu. Selain untuk selalu mengingatkan, stiker tersebut juga doa untuk seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jateng. Ganjar mengusung visi Tetep Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi (Tetap Tidak Korupsi, Tidak Membohongi). Selama periode pemerintahan Ganjar, tingkat pelaporan LKPHN di provinsi Jawa Tengah, pada periode 2018 dan 2022, selalu mencapai 100%. Ganjar juga merubah pola promosi jabatan menjadi lebih transparan dan selektif, membuat kurikulum antikorupsi, serta membuat desa antikorupsi.
4. Non pemerintahan
Ganjar membuat terobosan yaitu mengajak seluruh aparatur sipil negara (ASN) yang berjumlah lebih dari 40 ribu di Pemprov Jateng berzakat. Pada 2016, Ganjar mencanangkan program pembentukan desa tangguh bencana. Targetnya adalah hingga tahun 2018 seluruh desa dari 2204 desa rawan bencana di Jateng sudah terbentuk desa tangguh. Selain itu, Ganjar juga membentuk 100 desa berdikari yakni kawasan desa yang mampu mengembangkan potensi yang dimiliki baik pariwisata hingga sumber daya alam dan energi untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat. Di bidang kesehatan, Ganjar mencanagkan pembangunan RS modern bertaraf internasional di MAJT (Masjid Agung Jawa Tengah).
Selain itu, Ganjar Pranowo juga meluncurkan program “Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng” yang ia gagas di awal pemerintahannya. Pada 15 November 2019, Ganjar Pranowo kembali terpilih sebagai ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) untuk periode 2019-2024. Ganjar terpilih secara aklamasi melalui sidang pleno Musyawarah Nasional (Munas) Kagama ke XIII. Ganjar kembali memimpin organisasi alumni Kampus UGM ini dua periode berturut-turut.
Baca Juga :
Darurat Polusi Udara: Alasan dan Opsi Solusi
5. Prestasi
Ganjar Pranowo juga dikenal karena prestasinya yang mengesankan. Beliau telah menerima berbagai penghargaan dan pengakuan atas kontribusinya dalam pembangunan Jawa Tengah dan pengabdian dalam dunia politik. Salah satu penghargaan yang paling bergengsi adalah penghargaan “Bung Hatta Anti-Corruption Award” pada tahun 2019. Membangun transportasi massal modern dan murah bus Trans Jawa Tegah di enam wilayah. Membangun 15 SMK boarding school khusus siswa miskin pertama di Indonesia. Membangkitkan 818 desa wisata. Menurunkan angka kemiskinan lebih dari 1 juta jiwa dan masih banyak lagi.
Ganjar Pranowo bukan hanya seorang politisi sukses, tetapi juga memiliki visi yang kuat untuk masa depan Indonesia. Beliau terus berjuang untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya dan memajukan provinsi Jawa Tengah. Pengaruhnya dalam politik Indonesia juga terus berkembang, dan banyak yang melihatnya sebagai calon yang potensial untuk jabatan nasional.
Ikuti