5G Indosat Ooredoo Hutchison Uji Kecepatan Di bali yang Tembus 1 Gbps
sumber gambar : kumparan.com
Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) resmi meluncurkan layanan 5G di Bali. Pulau Dewata ini menjadi kota keenam yang disambangi 5G IOH setelah sebelumnya diperkenalkan di Surakarta, Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Balikpapan.
Menurutnya, kehadiran teknologi terkini dapat mendukung potensi pariwisata Bali yang sekaligus sekaligus daya tarik tambahan bagi masyarakat dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Dalam peluncuran ini, Indosat Ooredoo Hutchison juga menampilkan sejumlah use case pemanfaatan 5G, seperti untuk kebutunan smart tourism, digital agribusiness, smart city, smart environment, fleet management, hingga smart healthcare.
Dalam peluncuran tersebut, Indosat Ooredoo Hutchison turut menampilkan sejumlah use case pemanfaatan 5G. Beberapa di antaranya adalah untuk kebutuhan smart tourism, digital agribusiness, smart city, smart environment, fleet management, hingga smart healthcare.
Massive MIMO sendiri pada dasarnya menggunakan lebih banyak antena pemancar dan penerima ketimbang teknologi MIMO biasa. FDD Massive MIMO berteknologi multi-band dan multi-antenna ini dapat meningkatkan kapasitas trafik data, serta pengalaman pengguna secara signifikan.
Baca Juga : Legacy SR3 Buatan Laksana Siap Ekspor dan Meluncur
Menurut Chief Technology Officer IOH, Desmond Cheung, kecepatan 5G tertinggi saat dilakukan uji coba internal mencapai 1 Gbps.
“Dalam uji kecepatan, kami mampu mencapai kecepatan download hingga 1 Gbps,” tuturnya saat peluncuran 5G IOH di Bali, Rabu (3/8/2022). Adapun pengujian tersebut dilakukan dalam kondisi optimal atau lalu lintas tidak padat, dengan memakai kartu Tri dan HP Oppo Find X5 Pro.
“Kami senang dapat mempersembahkan layanan 5G di Bali. Peluncuran ini juga menjadi bentuk dukungan kami kepada Pemerintah Indonesia sebagai tuan rumah Presidensi G20, sekaligus mendukung pemulihan ekonomi Bali,” ujarnya melalui keterangannya.
Indosat Ooredoo Hutchison Resmi Gelar 5G di Bali
Lebih lanjut, Indosat Ooredoo Hutchison resmi menggelar layanan 5G di Bali dan menjadi kota pertama yang mendapatkannya di tahun ini.
Bali menambah deretan kota lain yang lebih dulu mendapatkan layanan 5G Indosat Ooredoo Hutchison, yakni Surakarta, Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Balikpapan.
Menurut President Director dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha, layanan 5G menawarkan kemampuan yang lebih dari sekadar kecepatan. Namun, 5G juga membuka kesempatan lain, terutama bagi para pelaku UMKM di Bali yang tengah berupaya pulih dari dampak pandemi.
“5G merupakan teknologi yang bisa membantu para pelaku UMKM memanfaatkan teknologi untuk kembali pulih, sekaligus memastikan mereka memiliki peran penting lewat teknologi pula,” tutur Vikram dalam peluncuran 5G Indosat Ooredoo Hutchison di Bali, Rabu (3/8/2022).
Selain itu, Indosat Ooredoo Hutchison juga berkolaborasi dengan universitas yang ada di Bali dalam pengembangan 5G. Kolaborasi ini dilakukan sebagai upaya pemberdayaan generasi muda yang ada di Pulau Dewata
Baca Juga : Unit Suzuki Grand Vitara- Banjir Pesanan akan segera Meluncur
Jaringan ini menawarkan beberapa keuntungan
1. Kecepatan unduh (download) 10 kali lebih cepat daripada 4G
Sinyal 5G menawarkan kecepatan mengunduh konten atau data-data dengan lebih cepat. Sinyal 5G memiliki kecepatan hingga 800Gbps dibandingkan kecepatan 4G hanya memiliki kecepatan hingga 400 Mbps. Kecepatan pengunduhan ini sangat dirasakan bagi pekerja yang membutuhkan waktu yang cepat untuk mengunduh data atau file yang diperlukan dalam waktu yang singkat. Hal ini juga bermanfaat bagi kalian pecinta games tidak akan kesulitan untuk mengunduh games. Kalian juga tidak akan dihalangi oleh jaringan yang tidak stabil apabila menggunakan jaringan 5G
2. Latensi atau jeda waktu lebih rendah
Salah satu permasalahan yang dialami oleh pengguna 4G adalah jeda waktu pengiriman data ke penerima lainnya. Jaringan ini memiliki latensi sebesar 1 milidetik atau lebih rendah dari 4G. Untuk semakin memahaminya, semakin tingga jeda antara waktu pengiriman oleh pengirim, semakin lambat pula respons yang diberikan penerima yang menerima data yang dikirim.
3. Perangkat terhubung lebih banyak
Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh pengguna jaringan 4G adalah ketika menyalakan mode hotspot, perangkat yang terhubung tidak secara maksimal mendapat jaringan yang sama. Meskipun hanya terhubung dengan satu perangkat, terkadang jaringan tetap lemah dan tidak stabil. Berbeda dengan jaringan 5G yang menawarkan memberikan lebih banyak perangkat untuk dapat dihubungkan secara bersamaan. Banyaknya perangkat yang terhubung tidak akan menurunkan kecepatan dan kestabilan jaringan.
Sistem ini menggunakan lebih banyak pemancar sinyal dan penerima dibandingkan MIMO biasa. FDD Massive MIMO ini dapat meningkatkan kapasitas trafik data dan pengalaman pengguna lebih meningkat secara signifikan. Indosat menggunakan teknologi Massive MIMO dengan generasi terbaru dengan bekerja sama dengan Huawei yang dapat memberikan kecepatan 5G dengan tinggi dan stabil, serta memiliki latersi atau jeda waktu yang rendah.
Desmon Cheung, Chied Technology Officer OIH, menyatakan bahwa “Dibanding tahun lalu kecepatannya meningkat 20–30%. Teknologi generasi terbaru ini memberikan lebih dan ngebut. Anda bisa membuktikannya di area demonstrasi.” Dikutip dari inetdetik (2022)
Perkembangan dan peningkatan jaringan 5G ini diharapkan dapat segera diterapkan di daerah-daerah lain agar seluruh masyarakat dapat merasakan manfaat dari jaringan ini.
Ikuti